Luhut: Kasus Covid-19 Kemungkinan Mulai Landai Pekan Depan

ERA.id - Koordinator pelaksana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi setelah 12 Juli atau pekan depan, kasus COVID-19 akan mulai melandai.

Prediksi ini didasari atas masa inkubasi virus penyebab COVID-19 setelah PPKM Darurat yang berjalan pada Jumat, 3 Juli yang lalu.

"Jadi kalau kita mulai kemarin tanggal 3 (Juli) saya pikir paling mungkin setelah tanggal 12 (Juli) dia baru agak mulai slow down," ujar Luhut dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kemenkes RI, Senin (5/7/2021).

Meski begitu, dirinya memprediksi peningkatan kasus COVID-19 secara masif sangat mungkin terjadi.

"Peningkatan COVID-19 masih terus jalan dan kita lihat mungkin sampai tanggal belasan akan tetap naik karena kita ingat masa inkubasi itu 10-12 hari. Oleh sebab itu, kita betul-betul melihat sejak tanggal 3 Juli ini kira-kira 10 sampai 12 hari ke depan baru kita berharap akan terjadi penurunan," kata Luhut.

Sehingga, Luhut memastikan pemerintah telah mengambil langkah untuk menghadapinya. Salah satu caranya adalah dengan mendorong rumah sakit melakukan konversi tempat tidur.

Diharapkan, cara ini dapat meningkatkan kapasitas ketersediaan tempat tidur di rumah sakit menjadi 30 hingga 40 persen bagi pasien COVID-19. "Kalau ditata dengan baik, mestinya tidak akan terlalu banyak masalah," kata Luhut.

Selain itu, peruntukan tempat tidur juga kini mulai diatur tergantung tingkat keparahan pasien COVID-19.

"Jika dia saturasinya di atas 95 atau 94 dia tidak ada tanda-tanda yang jelas atau OTG kita bikin isolasi mandiri," ungkap Luhut.

Nantinya mereka yang menjalankan isolasi mandiri bisa memanfaatkan platform telemedicine sehingga beban rumah sakit bisa berkurang. Pemerintah telah bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri di rumah.

"Jadi rumah sakit hanya untuk orang yang sudah sangat membutuhkan. Sementara yang lain bisa melakukan isoman dan dibantu telemedicine dengan kriteria yang jelas," pungkasnya.