Kasus COVID-19 'Menggila', Persi: Semua Rumah Sakit Hari Ini Nyaris Penuh
ERA.id - Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) menginformasikan, bahwa saat ini seluruh rumah sakit yang berada di Pulau Jawa nyaris penuh. Hal ini dampak dari lonjakan kasus COVID-19 hingga mencapai lebih dari 20 ribu per hari dalam beberapa pekan terakhir ini.
"Pesan kami untuk publik, bahwa semua rumah sakit hari ini nyaris penuh. Terutama di Jawa," ujar Sekretaris Jenderal Persi Lia Gardenia Partakusuma dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (5/7/2021).
Karena meningkatnya keterisian rumah sakit seiring dengan kenaikan angka kasus COVID-19 di Indonesia, Lia menimbau kepada masyarakat agar tak semuanya mendatangi rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dia menegaskan, rumah sakit hanya bisa melayani pasien positif COVID-19 dengan gejala sedang, berat, dan kritis.
Sementara pasien COVID-19 tanpa gejala atau OTG dan bergejala ringan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah maupun di tempat-tempat isolasi terpusat.
"Mohon kiranya ada pengertian kepada masyarakat bahwa kita tidak bisa merawat semua pasien. Kita hanya bisa merawat dengan gajala sedang, berat atau kritis," kata Lia
Lia menjelaskan, dalam enam bulan terakhir ini, rumah sakit sudah berupaya keras untuk terus menambah fasilitas layanan kesehatan bagi pasien COVID-19. Misalnya, tempat tidur isolasi yang semula berjumlah 76.654 tempat tidur dan tempat tidur ICU sebanyak 8 ribu, menjadi 98.835 tempat tidur ruang isolasi dan 9.233 tempat tidur di ruang isolasi.
Selain itu, sumber daya manusia dalam hal ini adalah petugas medis maupun tenaga kesehatan sudah mulai berkurang. Lia mengatakan, meskipun seluruh nakes dan petugas medis sudah mendapatkan vaksinasi namun karena banyaknya beban dalam beberapa pekan terakhir ini cukup berpengruh pada kesehatan serta imunitas sehingga rentan terpapar COVID-19.
"Penambahan SDM Kompetensi ini tidak mudah sehingga terus terang peningkatan komplain bisa terjadi dan tuntutan hukum terhadap Rumah Sakit membuat kami sangat stres sebetulnya," kata Lia.
Oleh karenanya, Lia meminta agar pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus mengimbau masyarakat agar tidak banyak yang datang ke rumah sakit. Terutama pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan.
Lia beralasan, jika banyak masyarakat yang mendatangi rumah sakit akan sulit bagi pihak rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada setiap pasien.
"Kalau masih ditambah terus, RS ini bukan tidak bisa, tapi bagaimana kita bekerja dgn standar karena sudah terlalu banyak beban dan kita tidak tahu lagi mau naruh pasien di mana," kata Lia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan sudah mengimbau kepada masyarkat agar pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah maupun di tempat-tempat isolasi mandiri terpusat. Pemerintah juga terus menambah fasilitas dan kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban rumah sakit di tengah lonjakan kasus COVID-19.