Terungkap, Ini Arti "MD" di Balik Nama Menko Polhukam Mahfud, Netizen Bisa Tidur Nyenyak

ERA.id - Menko Polhukam Mohammad Mahfud yang akrab disapa Mahfud MD, pernah blak-blakan tentang dua huruf di belakang namanya. Ya, M dan D.

Sampai hari ini, masih banyak yang bertanya, apa kepanjangan dari singkatan tersebut. 2018 silam, Mahfud pernah menjawabnya, sewaktu dirinya digadang-gadang menjadi Wakil Presiden Joko Widodo.

Saat diwawancara program Hitam-Putih, Deddy Corbuzier sempat bertanya soal kepanjangan nama pria yang berasal dari Madura itu.

"Begini ya, dulu ada yang mengira saya dokter, dikira Medical Doctor, ada yang menyebut Minister of Defense, Menteri Pertahanan," ujar Mahfud.

Semuanya hanya dugaan saja karena dicocok-cocokkan, sebab Mahfud memang pernah jadi  Menteri Pertahanan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Selanjutnya, ia kemudian semakin dikenal ketika menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya lahir di Madura, di Madura itu nama-nama tertentu disukai orang karena dianggap baik, Mahfud itu salah satu nama yang disukai banyak orang, maka Anda mendengar nama Sahal Mahfud, lalu saya Mahfud, diberi nama Muhammad Mahfud," tutur Mahfud.

Saat SMP, rupanya ada 3 orang bernama Mahfud, termasuk dirinya. Kebingungan pun muncul ketika guru mengabsen para siswa.

"Kalau diabsen 'Mahfud', ngacung semua 3 orang. Akhirnya guru saya, namanya Pak Asbun Nawawi, kamu Mahfud a, Mahfud b, Mahfud c. Saya kena Mahfud b," ujar dia.

Belakangan, sang guru pun bosan dengan nama itu. Sang guru lantas menanyai nama ayah masing-masing ketiga Mahfud.

"Akhirnya guru saya nanya bapaknya siapa? Mahmudin (nama) ayah saya," ungkap dia.

"Saya waktu itu 12 tahun merasa nama Mahmudin kok ya kampungan ya? Coba disingkat Md, 'Pak Guru, tolong dong tolong disingkat Md'," kata dia.

Nah, sejak saat itu, inisial 'Md' pun melekat sampai sekarang dan jadi permanen.

"Kemudian nama yang di kelas ini lama-lama tertulis di ijazah, ikut tertulis, kebetulan. Waktu itu ijazah dari Pamekasan dikirim ke Surabaya, dan dikirim lagi ke Pamekasan," kata Mahfud.

Ijazah itu pun sudah tak dapat diubah lagi karena nomornya sudah keluar. Akhirnya Mahfud pun harus mengubah nama di akta lahirnya.

"Nama itu yang dipakai sampai sekarang dan hoki loh," pungkas Mahfud.