Luhut 'Phone a Friend' Negara Sahabat Minta Bantuan Penanganan COVID-19

ERA.id - Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari Persatuan Emirat Arab (PEA) berupa vaksin COVID-19, oksigen medis, hingga alat kesehatan. Bantuan itu tiba di Tanah Air pada Jumat (16/7/2021) dini hari.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, PEA mengirimkan bantuan dengan rincian yaitu 250.000 dosis vaksin COVID-19 merek Sinopharm, 450 unit tabung oksigen 40 liter, 150 unit  konsentrator oksigen portabel, dan 20 ton peralatan pengamanan medis seperti alat pelindung diri (APD), sarung tangan, masker dan lain sebagainya.

Disebutkan pula, pada Rabu (14/7) pemerintah Singapura juga memberi bantuan konsentrator oksigen. Rinciannya yaitu 250 tabung oksigen isi kapasitas 50 liter, 2 buah ISO tank, 570 konsentrator oksigen, 600 nasal cannula, dan 600 bubble humidifier.

Sebelumnya, Singapura juga mengirim dukungan berupa 200 ventilator, 256 tabung oksigen kapasitas 50 liter​ dan alat kesehatan lainnya dan telah tiba di Indonesia pada 9 Juli 2021. Atas bantuan tersebut, pemerintah Indonesia menyampaikan penghargaan atas dukungan yang disampaikan PEA dan Singapura tersebut.​

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dia sudah menghubungi sejumlah rekannya di luar negeri untuk meminta bantuan. Hal ini merespons kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia yang kian tak terkendali.

Luhut menegaskan, bantuan yang diminta ke negera-negara lain berupa bantuan yang tidak bisa dipenuhi oleh pemerintah Indonesia.

"Saya sudah minta bantuan. Saya bicara dengan counterpart saya di Singapura, Tiongkok, Abu Dhabi, juga Jepang," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Kamis (15/7/2021).

Dia menegaskan, pemerintah Indonesia hanya menerima bantuan dalam bentuk barang saja. Nantinya, bantuan tersebut akan segera disalurkan ke fasilitas-fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit.

Dia berharap dengan adanya bantuan dari luar negeri, pengananan pandemi COVID-19 di Indonesia semakin bisa dikendalikan. "Semoga bisa segera COVID-19 ini berakhir," pungkasnya.