80 Ribu Durian Terjual dalam Semenit
Penjualan durian khas Thailand yang disebut "bantal emas" itu, merupakan realisasi dari kesepakatan perdagangan antara Ma dengan pemerintah Thailand, untuk menjual durian senilai 428 juta dolar AS (sekitar Rp5,9 triliun) melalui swalayan daring milik Ma, Alibaba, demikian dikutip Xinhua.
Durian-durian 'bantal emas' itu sudah dijual di situs Alibaba sejak Rabu (18/4). Atas pencapain Ma, Menteri Perdagangan Thailand menghadiahi dia sebuah "bantal emas" pada suatu upacara penandatanganan Kamis (19/4).
Upacara tersebut terkait nota kesepahaman antara Ma dengan pemerintah Thailand dalam bidang perdagangan, investasi, dukungan untuk perdagangan dalam jaringan serta pariwisata. Diketahui, Ma menanamkan setidaknya 330 juta dolar AS, untuk menarik selera konsumen China pada barang-barang pertanian Thailand dan pasar pariwisata negara di Asia Tenggara tersebut.
Baca Juga : Durian Kendil Emas Berdaging Tebal
Dalam upacara itu pula, Alibaba dan Kementerian Perdagangan Thailand meluncurkan toko unggulan resmi pertama untuk penjualan beras Thailand dan buah-buahan populer Thailand ke China, melalui T-Mall. T-mall adalah laman pihak ketiga terbesar di dunia untuk merek dan para pedagang eceran.
Selain itu, Ma juga berjanji akan membantu bisnis pertanian Thailand dalam memanfaatkan kekuatan pengetahuan yang dimiliki Alibaba mengenai pasar China.
"China sedang bergerak menjadi konsumen terbesar dunia, yang didorong dengan peningkatan pendapatan dan pertumbuhan kelas menengah sejumlah 300 juta orang. Ini saat yang paling tepat bagi negara-negara yang memiliki orientasi perdagangan agar menangkap peluang ini untuk mengekspor ke China karena negara ini (China) terus membuka pintu semakin lebar bagi perdagangan global," kata Ma.
Baca Juga : Hari Jomblo Sedunia, Alibaba Menang Banyak
Alibaba pertama kali bermitra dengan pemerintah Thailand pada 2016, dalam rangka memperkuat kemampuan perdagangan daring bagi perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di Thailand.
"Mengingat Thailand memiliki kekuatan masyarakat dan kebudayaan yang unik, kami merasa yakin akan masa depan dan potensi pertumbuhannya di bawah kebijakan pemerintah untuk memperluas perekonomian di luar industri berat dan pertanian ke teknologi dan penemuan-penemuan baru lainnya," kata Ma.
Ketika bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Pryauth Chan-ocha sebelum upacara penandatangan, Ma juga berjanji akan menghasilkan keuntungan bersama dari investasi Alibaba di Thailand pada akhir 2019.