Terungkap! Alasan Testing COVID-19 Harian di RI Menurun, Airlangga: Libur, Laboratorium Tutup
ERA.id - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan menurunnya jumlah testing atau pemeriksaan spesimen COVID-19 selama beberapa hari belakangan.
Menurut Airlangga, hal tersebut disebabkan karena sejumlah laboratorium tak beroperasi selama libur Iduladha dan akhir pekan.
"Kemarin sebagian karena ada hari libur maka sebagian laboratorium itu saat itu tidak beroperasi," ujar Airlangga dalam konferensi pers daring, Rabu (21/7/2021).
Meski begitu, Airlangga mengklaim angka testing per 21 Juli 2021 sudah kembali naik sebesar 179 ribu. Meskipun rata-rata jumlah spesimen yang diperiksa dalam sepekan berkisar di angka 200 ribu.
Airlangga mengatakan, pemerintah menggunakan rekomendasi dari Organsisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pemeriksaan spesimen. Stadarnya, bergantung pada positivity rate di tiap daerah.
Misalnya, sutu daerah tercatat positivity rate di bawah 5 persen, maka rasio tes mininal 1/1.000 penduduk per minggu. Sedangkan jika positivity rate suatu wilayah berkisar di angka 5-15 persen maka rasio tes minimal 5/1.000 penduduk per minggu.
"Itu sudah masuk dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Bisa dilihat nanti secara spesifik per daerah dan per minimum testing. Jadi kita gunakan itu karena sudah menghitung hal demikian," kata Airlangga.
Dalam kesempatan terpisah, Juru Bicara Vakin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, dalam tiga hari terakhir ini capaian target testing dan tracing khususnya di wilayah PPKM Level 4 masih rendah.
Dia menyebut, hanya ada 5 kabupaten dan kota saja yang mencapai target testing di atas 50 persen, yaitu Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sumenep.
"Capaian target testing dan tracing di daerah PPKM Level 4 masih rendah. Terutama 3 hari terakhir yang terus mengalami penurunan. Hanya 5 kab/kota yang mencapai target di atas 50 persen," kata Nadia dalam konferensi pers yang dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (21/7).
Untuk diketahui, sejak akhir pekan lalu, jumlah pemeriksaan spesimen mengalami penurunan. Pada Sabtu (17/7) total pemeriksaan spesimen sebanyak 251.392 spesimen dangan tambahan kasus sebanyak 51.925 kasus. Kemudian menurun pada Minggu (18/7) dengan pemeriksaan spesimen sebanyak 192.918 spesimen dan tambahan kasus sebanyak 44.721 kasus.
Pada Senin (19/7) jumlah spesimen yang diperiksa turun menjadi 160.686 spesimen dan diikuti dengan menurunnya tambahan kasus COVID-19 harian yaitu 34.257 kasus.
Saat Hari Raya Iduladha pada Selasa (20/7) spesimen yang diperiksa naik sedikit sebanyak 179.275 spesimen dan tambahkan kasus sebanyak 38.325 kasus.
Kemudian di hari Rabu (21/7) kembali menurun. Jumlah spesimen yang diperiksa hanya 153.330 spesimen dan tambahan kasus sebanyak 33.772 kasus.