Hari Kartini Jadi Momentum Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan
"Baik dalam bidang politik maupun pemerintahan serta memperkuat advokasi dan aksi nyata dalam peningkatan kualitas diri dan kehidupan perempuan," katanya, melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Setiap 21 April diperingati sebagai hari kelahiran Raden Adjeng Kartini atau yang dikenal dengan nama Raden Ayu Kartini, tokoh Jawa dan pahlawan nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Kartini lahir di Jepara, Hindia Belanda, 21 April 1879, dan meninggal pada usia yang masih sangat muda, yaitu 25 tahun. Kartini merupakan anak kelima dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari semua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua.
Baca Juga : Kritik DPR Berhadiah Motor Dilan
Ketertarikan Kartini pada kemajuan berpikir perempuan Eropa, membuatnya terdorong untuk memajukan pemikiran perempuan pribumi yang saat itu masih rendah.
Berkat pemikiran Kartini, kaum perempuan di Indonesia memiliki kesempatan dan hak yang sama dalam memperoleh pendidikan dan mewujudkan cita-citanya.
Terbitnya surat-surat Kartini yang dikirimkan kepada teman-temannya di Eropa pada 1911 menarik perhatian masyarakat Belanda. Pemikiran-pemikiran Kartini dalam buku Door Duisternis tot Licht, yang secara harfiah berarti Dari Kegelapan Menuju Cahaya, mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa.