Ada Apa di Pertamina?
Hanya dua bulan Elia duduk di kursi Dirut Pertamina, terhitung sejak Februari 2018. Dia jadi Dirut Pertamina menggantikan Dwi Soetjipto yang kala itu diberhentikan bersamaan dengan diberhentikannya Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang.
Dwi dan Ahmad pun tak diberi waktu lama untuk menduduki jabatannya. Keduanya diberhentikan setelah empat bulan bertugas, dari Oktober 2017 hingga Februari 2018.
Beredar kabar, Dwi dan Ahmad dicopot lantaran masalah kepemimpinan. Keduanya dianggap tidak mampu membangun manajemen yang solid untuk menjalankan tanggung jawab perusahaan yang semakin besar.
Masalah kepemimpinan ini disoroti karena Dwi dan Ahmad dinilai sebagai 'matahari kembar' yang memimpin Pertamina. Bahkan merebak pemberitaan, sebagai wadirut, Ahmad memiliki wewenang menunjuk direktur lain untuk mengambil keputusan jika direktur utama dan wakilnya berhalangan. Padahal dalam aturan sebelumnya, kewenangan ini hanya milik direktur utama.
Model kepemimpinan seperti itu menuai kritik dari sejumlah pejabat Pertamina hingga keduanya dicopot hanya setelah empat bulan menjabat.
Sementara itu, yang paling baru, Elia Massa Manik dicopot dari jabatannya melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (20/4/2018). Pemberhentian Dirut Pertamina yang baru bertugas selama dua bulan itu disebabkan Pertamina ingin memperkuat dan mempercepat implementasi holding.
Selain itu, kecelakaan pipa di Teluk Balikpapan yang menyebabkan minyak tumpah serta kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), menjadi alasan Pertamina mencopot Elia.
"Surat Keputusan pemberhentian dan pengangkatan direksi Pertamina sudah diserahkan, yang memberhentikan lima direksi," kata Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno, Jumat sore.
Baca Juga : DPR Kejar Pertamina soal Tumpahan Minyak
Pencopotan Elia dari kursi direktur utama menambah daftar Dirut Pertamina yang dicopot dengan masa jabatan singkat. Ada apa di Pertamina? Masalah kepemimpinan atau karena alasan lain?