Anaknya Dapat Perunggu di Olimpiade Angkat Besi, Ibu Rahmat: Kalau Tidak Hamstring, Bisa Lebih
ERA.id - Ibu kandung dari atlet angkat besi asal Makassar, Sulawesi Selatan, Rahmat Erwin Abdullah, yaitu Ami Asun Budiono mengaku sangat bangga anaknya bisa meraih medali perunggu di kancah pertandingan internasional, Olimpiade.
Memang sejak awal, Rahmat bercita-cita ingin menjadi juara, walaupun belum maksimal mendapat medali emas.
"Alhamdulillah, ini berkat perjuangan dan usaha kerasnya bisa meraih cita-cita, dan memecahkan rekor bapaknya. Kami orang tua bagaimana caranya mendorong dia menjadi juara," ujar Ami yang sekaligus pelatih anaknya.
Medali yang diraih di Olimpiade itu, kata dia, adalah buah kedisiplinan serta usahanya agar bisa juara. Sebab, seorang atlet angkat besi harus punya kemauan keras, disiplin, istirahat teratur dan paling penting adalah mengatur emosi.
Dengan prestasi yang diraih itu, kata Ami, akan menjadi motivasi bagi Rahmat untuk ikut pada kejuaraan lainnya seperti PON, Asian Games, SEA Games, serta kejuaraan lainnya.
Ia berharap, negara memasukkan namanya sebagai wakil Indonesia pada ajang tersebut.
Rahmat sejak kecil mempunyai bakat mewarisi ayahnya Erwin Abdullah dan Ami sebagai atlet angkat besi.
"Sejak kecil sering lihat bapaknya latihan. Saat usia 12 tahun mulai ikut latihan, dan berhasil juara pada kompetisi lokal. Di situ lah kami lihat anak kami punya bakat. Maka kami pun menjaga betul dia, karena anak semata wayang," beber dia.
Ami menuturkan, sebelum bertanding di Olimpiade, Rahmat sempat memberi kabar bahwa saat latihan pemanasan mengalami cedera ringan pada hamstring.
Namun karena kemauan keras dan ingin juara, ia berusaha mengikuti pertandingan dan berhasil naik podium di posisi ketiga memperoleh medali perunggu.
"Mungkin seandainya tidak alami hamstring, Rahmat bisa dapat lebih. Tapi hasil ini tentunya membuat kami bangga, karena itu dari hasil kerja kerasnya selama ini," tambah Ami.
Rahmat Erwin berhasil meraih medali perunggu setelah bertanding di kelas 73 kilogram pada Olimpiade Tokyo Jepang.
Dia tampil memukau pada Grup B, dengan berhasil mengangkat total beban seberat 342 kilogram, dari angkatan Snatch (langsung) 152 kilogram dan angkatan Clean and Jerk (dua tahap) 190 kilogram.