Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Jadi Merah Putih Dianggap Foya-Foya, Ferdinand: Biaya Kecil, Biru Bukan Ciri Indonesia

ERA.id - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan pengamat penerbangan, Alvin Lie yang menyebut pemerintah foya-foya soal rencana pengecatan ulang pesawat kepresidenan menjadi merah putih.

Menurut Ferdinand, langkah pemerintah sudah tepat ingin mengganti warna pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau disebut juga pesawat BBJ 2 menjadi merah putih. Sebab, warna biru identik dengan asing.

Ia juga menyebut wacana mengganti cat pesawat kepresidenan bukanlah perbuatan foya-foya. Sebab, hal itu berkaitan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Itu bukan foya2 bang Alvin, tapi sebuah pengorbanan untuk kembali ke Jati diri kita sesungguhnya, Indonesia dengan Merah Putih," cuit Ferdinand di akun Twitternya, Selasa (3/8/2021).

Ilustrasi penampakan pesawat kepresidenan berwarna merah putih

"Biru itu identik dengan asing, identitas kelompok tertentu, jadi tak masalah apalagi dengan biaya kecil seperti itu. Objektif dikitlah bang..!" tambah dia.

Mantan anak buah SBY itu juga menyebut bahwa biaya Rp2,1 miliar yang sempat dikatakan Alvin Lie untuk biaya pengecatan pesawat kepresidenan tidaklah mahal.

Malah justru sebagai langkah tepat menghapus identitas asing dan kelompok tertentu dari aset negara.

"Ini bukan foya2, tapi penegasan sikap kembali ke Jati Diri Bangsa bahwa Indonesia itu Merah Putih. Biru bkn ciri khas Indonesia. Jd biaya kecil sprt ini tidaklah foya2 tp sesuatu yang tepat menghapus identitas asing dan kelompok tertentu dr aset negara," kata Ferdinand.

"Itu bukan foya2 bang Alvin, tapi sebuah pengorbanan untuk kembali ke Jati diri kita sesungguhnya, Indonesia dengan Merah Putih."

Sebelumnya, pengamat penerbangan Alvin Lie sempat mengomentari ihwal rencana pemerintah mengganti warna pesawat kepresidenan. 

"Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pswt Kepresidenan. Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribu Sekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M @KemensetnegRI @setkabgoid @jokowi," kata Alvin di akun Twitternya, dilihat Selasa (3/8/2021).

Menanggapi pernyataan Alvin, pihak Istana pun melakukan klarifikasi. Menurut  Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, pengecatan ulang Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sudah lama direncanakan yaitu sejak 2019.

"Pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak 2019 serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara," kata Heru di Jakarta, Selasa (3/8/2021).