Dukungan untuk Gatot Nyapres Bakal Sia-sia

Jakarta, era.id - Dukungan terhadap mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebagai figur yang dianggap layak jadi calon presiden pada Pemilu 2019 dinilai akan sia-sia. Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno, dengan alasan dukungan untuk Gatot hanya berasal dari kelompok perorangan, dan bukan resmi dari partai politik.

"Jadi, dekalarasi dukungan ke Gatot yang terjadi di banyak tempat akan sia-sia. Karena syarat pencapresaan harus lewat partai, tak bisa perseorangan," ujar Adi, kepada era.id, di Jakarta, Selasa (24/4/2018) malam.

Baca Juga : Gatot Laris Manis, Tapi Cuma di Ormas

Adi menjelaskan, Gatot harus mendapat dukungan dari partai politik jika ingin maju sebagai calon presiden. Syarat dukungannya juga tidak mudah, karena harus memenuhi ambang batas pencalonan (presidential threshold) 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional hasil Pileg 2014.

Elektabilitas Gatot, kata Adi, cukup tinggi berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga. Akan tetapi, tanpa dukungan partai politik, Gatot tak mungkin ikut bersaing di panggung pilpres tahun depan.

Nama Gatot juga sudah dilirik beberapa partai, tapi belum ada yang resmi mendeklarasikan dukungan untuknya. Di antaranya PAN dan PKS. Kader-kader PAN mulai banyak yang mendorong nama Gatot agar diusung menjadi capres poros ketiga bersama PKB dan Partai Demokrat. Sementera komunikasi dengan PKS dijalin Gatot melalui Presiden PKS Sohibul Iman.

Baca Juga : Nama Gatot Dibahas Internal PAN

Bahkan sebelumnya, Gatot juga menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan menyatakan siap jika diusung menjadi calon presiden pada Pemilu 2019. Menurut Adi, Gatot rajin menemui elite partai untuk meminta dukungan.

"Itu naluri alamiah saja ingin nyapres. Gatot merasa banyak didukung tapi enggak punya partai. Di situ problemnya," jelasnya.

Adi menilai, peluang Gatot menjadi capres sangat kecil. Alasannya karena tidak punya dukungan partai politik dan semua partai yang menjadi motor poros koalisi sudah memiliki figur untuk diusung sebagai capres atau cawapres.

"Peluang Gatot maju Pilpres masih terbuka, tapi berat. Poros Istana punya Jokowi, poros Hambalang ajukan Prabowo, poros Cikeas punya AHY. Jika melihat peta itu, tertutup sudah pintu bagi Gatot untuk nyapres," tutupnya.

Baca Juga : Kata Mahfud, Gatot Lebih Niat Nyapres Dibanding Prabowo

Infografis elektabilitas capres (era.id)

Tag: gatot nurmantyo pemilu 2019 pks gerindra