Survei Charta Politika Indonesia: Masyarakat Tidak Puas Kinerja Jokowi-Ma’ruf Amin Sebulan Terakhir

ERA.id - Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terbarunya mengenai kepuasan responden terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Hasilnya, mayoritas responden merasa puas.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, tingkat kepuasan responden terhadap kerja pemerintah sebanyak 62,4 persen. Sedangkan yang tidak puas sebanyak 34,1 persen.

Meski begitu, Yunarto mengungkapan terjadi penurunan tren kepuasan terhadap kinerja pemerintah dibandingkan survei yang dilakukan sebelumnya.

"Kalau kita lihat ini stabil walaupun ada sedikit tren penurunan (kepuasan)," ujarnya dalam rilis sruvei secara daring, Kamis (12/8/2021).

Misalnya pada Juli 2020, tingkat kepuasan responden terhadap kinerja pemerintah sebanyak 67,2 persen. Kemudian turun dan stabil pada Jauari-Februari 2021 masing-masing sebanyak 64 persen dan 64,6 persen.

Pada Maret, jumlah responden yang mengaku puas dengan kinerja pemerintah naik sedikit sebanyak 65,3 persen. Namun pada Juli 2021 turun menjadi 62,4 persen.

"Jadi tingkat kepusannya cukup stabil walau agak turun," kata Yunarto.

Lebih lanjut, Yunarto mengatakan, tingkat ketidakpuasan responden menunjukan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan rasa puas pada kinerja pemerintah.

Pada Juli 2020, jumlah responden yang tidak puas sebanyak 20,3 persen sedangkan pada Juli 2021 melonjak sebanyak 34,1 persen.

"Ini yang menarik, ada tren ketidakpuasan itu naik cukup tinggi. Jadi tendensi orang atau responden yang menyatakan ketidakpuasan lebih tinggi," kata Yunarto.

Dia menyebut tren ketidakpuasan disebabkan oleh isu yang tengah hangat di Indonesia. Sejumlah isu yang menjadi bahasan publik adalah penanganan pandemi COVID-19, harga kebutuhan pokok dan persoalan kesulitan mencari lapangan kerja.

Charta Politika melakukan survei pada 12 hingga 20 Juli 2021, dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Metode wawancara dilakukan secara tatap muka, dengan metode multistage random sampling.

Unit sampling primer survei (PSU) ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah masing-masing 10 orang dari 120 desa/kelurahan yang tersebar di Indonesia. Adapun margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen.