Pemerintah dan UNICEF Selesai Latih 166 Ribu Relawan Vaksinator Covid-19
ERA.id - Sebanyak 166 ribu relawan dari berbagai daerah di Indonesia telah menjalani pelatihan sebagai vaksinator untuk membantu pemerintah mempercepat pencapaian target vaksinasi COVID-19 hingga Desember 2021.
"Mereka direkrut oleh pemerintah pusat dan ada juga di daerah. Jumlah relawan tersebut belum termasuk yang tersebar di daerah," kata Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat, (13/8/2021).
Harif mengatakan sebanyak 166 ribu tenaga kesehatan itu telah dilatih oleh Kementerian Kesehatan RI seputar prosedur menjalankan tugas dalam tim vaksinasi COVID-19.
"Sejumlah besarnya dari 166 ribu relawan itu adalah perawat, belum lagi dari pemerintah daerah," katanya, dilansir dari ANTARA.
Harif mengatakan relawan tersebut ada yang direkrut dari lulusan baru sekolah keperawatan hingga organisasi kepemudaan di daerah.
Harif berpesan agar pemerintah memberlakukan hak yang setara bagi para relawan dengan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
"Sejauh ini memang belum ada kejelasan terkait kompensasinya, karena banyak yang bertanya tentang hal tersebut. Kalau harus sukarelapun, harus juga diinformasikan dan sama keberlakuannya dengan semua yang telribat dalam vaksinasi," kata Harif.
Program Disusun UNICEF
Secara terpisah, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan pelatihan vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan disusun bersama dengan UNICEF.
"Pelatihan terdiri atas enam modul, yang meliputi seminar melalui video, kuis, alat bantu pelaksanaan, latihan interaktif, dan unduhan presentasi yang berisi informasi yang tersedia," katanya.
Peserta pelatihan, kata Nadia, telah memperoleh informasi umum tentang COVID-19 dan informasi khusus tentang penyimpanan, penanganan dan pemberian vaksin, perekaman dan pemantauan termasuk untuk kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).
Peserta juga dilatih berkomunikasi dalam proses penerimaan dan permintaan vaksin melalui serangkaian seminar video singkat dan kuis untuk menguji pengetahuan mereka.
"Setiap sesinya terdiri atas 3 jam. Peserta yang mendapatkan nilai minimal 80 persen atau lebih dari total nilai kuis kursus akan diberi surat keterangan lulus," ujarnya.