RAPBN 2022, Jokowi Anggarkan Pembangunan Infrastruktur Rp384,8 Triliun, Ini Daftar Proyeknya
ERA.id - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengungkap berbagai pemanfaatan anggaran infrastruktur yang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 ditetapkan Rp384,8 triliun.
"Kita melanjutkan penyelesaian pembangunan infrastruktur strategis dan ini terkait dengan pelayanan dasar untuk mendukung produktivitas," katanya dalam diskusi daring di Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (18/8/2021).
Anggaran infrastruktur tahun depan yang sebesar Rp384,8 triliun meliputi belanja pemerintah pusat Rp170,4 triliun, TKDD Rp119,2 triliun, dan pembiayaan anggaran Rp95,2 triliun.
Berdasarkan paparan Febrio, kebijakan anggaran infrastruktur tahun depan adalah untuk mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur yang tertunda akibat pandemi dan output strategis untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Kebijakan anggaran infrastruktur tahun depan juga memperkuat sinkronisasi atau integrasi pendanaan antara K/L, pemerintah daerah, dan BUMN/BLU/ swasta.
Anggaran infrastruktur ini akan dimanfaatkan untuk mendukung ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar seperti pembangunan rumah khusus 2.250 unit dan rumah susun 3.501 unit. Kemudian juga sistem penyediaan air minum 222.425 SR dan sistem pengolahan air limbah 7.904 KK.
Anggaran ini turut digunakan untuk menyediakan infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, handal dan memperhatikan aspek lingkungan seperti pembangunan jaringan gas RT sebanyak 10.000 SR serta pembangunan 105 ribu hektare jaringan irigasi.
Selain itu, anggaran juga digunakan untuk peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas seperti pembangunan 205 kilometer jalan baru, 8.244 meter jembatan baru, 6.624 km2 jalur kereta api, enam bandara baru, serta dukungan jalan tol Trans Sumatera (JTTS).
Terakhir, anggaran ini akan digunakan untuk infrastruktur dan akses TIK dalam rangka peningkatan kapasitas SDM dan literasi digital yaitu penyediaan 2.344 BTS di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) serta kapasitas jaringan internet 25 GBPS melalui satelit.