Indonesia Kedatangan Vaksin Pfizer, Kemenkes: Untuk Ibu Hamil dan Usia 18 Tahun ke Atas
ERA.id - Indonesia kembali mendapatkan tambahan vaksin COVID-19 sebanyak 7,5 juta dosis yang berasal dari multi produsen dengan skema bilateral maupun melalui bantuan dari negara sahabat, Jumat (20/8/2021).
"Vaksin tersebut adalah AstraZeneca bantuan dari Kerajaan Belanda sebanyak 450 ribu dosis dalam bentuk finish product, dan dari produsen Pfizer sebanyak 1,5 juta dosis dengan skema pembelian langsung dari pemerintah Indonesia," ujar Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta.
Selain dua skema tersebut, kata Bambang, Indonesia juga mendapatkan tambahan vaksin COVID-19 dengan skema bilateral antara Bio Farma dengan produsen vaksin COVID-19 dari Sinovac dan AstraZeneca.
Sinovac mengirimkan vaksin COVID-19 dalam bentuk produk jadi sebanyak lima juta dosis dan AstraZeneca sebanyak 567 ribu dosis produk jadi yang juga tiba di Indonesia pada hari ini.
Sehingga sejak awal Agustus 2021, kata Bambang, Indonesia telah menerima sebanyak 22.792.480 dosis vaksin jadi dari berbagai merek selain Sinovac, seperti AstraZeneca, Moderna hingga Pfizer.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual mengatakan tambahan 450.000 dosis vaksin AstraZeneca pada malam ini merupakan salah hasil dari kerja keras dan ikhtiar diplomasi pemerintah Indonesia.
Kedatangan vaksin ini merupakan bagian dari kerja sama Indonesia dengan Belanda untuk menghadirkan tiga juta dosis vaksin ke Indonesia melalui mekanisme kerja sama bilateral, dose-sharing mechanism.
"Untuk itu, atas nama Pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Belanda atas dukungan dose sharing vaksin yang telah diberikan, serta kerja sama yang lebih erat lagi ke depannya," katanya.
Dengan demikian, setelah kedatangan empat jenis vaksin untuk program vaksin pemerintah dan satu jenis vaksin untuk program vaksinasi gotong royong, jumlah vaksin COVID-19 yang sudah diamankan oleh Indonesia sebanyak 197,6 juta dosis, yang terdiri atas 47,9 juta dosis dalam bentuk produk jadi dan dalam bentuk bahan baku sebanyak 144,7 juta dosis.