Momen Emak-Emak Warga Benda Nangis Histeris Maki Hakim PN Tangerang: Kalian Hanya Melindungi Koruptor!
ERA.id - Puluhan emak emak mengamuk di Pengadilan Negeri Tangerang, Selasa (24/8/2021). Mereka kecewa atas keputusan Majelis Hakim yang menolak gugatan atas lahan mereka.
Puluhan emak-emak yang merupakan warga Kampung Baru, Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda ini merupakan warga terdampak gusuran untuk pembangunan Tol JORR II.
Setelah berlangsung kurang lebih satu jam, Majelis Hakim PN Tangerang memutuskan untuk menolak gugatan warga Kampung Baru.
Saat Majelis Hakim mengetuk palu tanda usainya persidangan, puluhan emak-emak histeris dan menangis, mereka merasa kecewa atas putusan tersebut. Suasana di ruang sidang 7 ini seketika menjadi gaduh dan tidak tertahan. Padahal, sidang keputusan ini dikawal oleh pihak Kepolisian dan juga TNI.
"Mana keadilan buat kami. Tidak adil, kalian hanya melindungi para pengusaha," sebut salah seorang emak emak.
Bahkan tidak sedikit dari perwakilan warga yang menghadiri sidang tersebut memaki Majelis Hakim yang telah meninggalkan ruang sidang.
"Pak Hakim, kalian kejam. Kalian hanya melindungi para koruptor. Satu tahun lebih rumah kami dihancurkan kenapa keadilan tidak berpihak ke kami," sebut dia.
Selanjutnya puluhan emak emak dan perwakilan warga ini meninggalkan ruang sidang dan bergabung dengan warga lainnya di depan PN Tangerang.
Disini kericuhan sempat terjadi. Aksi saling dorong dengan petugas tidak dapat dihindari. Bahkan puluhan anak dibawah umur yang turut hadir histeris karena rumah mereka sudah tidak ada.
"Kami sudah tidak percaya keadilan di negeri ini. Mereka tidak memihak ke kami," jelas Dedy Sutrisno Koordinator warga.
Menurut Dedy warga hanya ingin mengembalikan kehidupan mereka seperti sediakala. Tak lebih dari itu, warga berharap pemerintah dapat membantu mereka menemukan solusi.
"Kami punya pemerintah daerah, perwakilan dewan dan aparat penegak hukum. Tapi kenapa penindasan terhadap kami dibiarkan begitu saja," sebutnya.
"Apakah hukum tidak akan memihak warga kecil seperti kami? Mengapa pemerintah daerah dan dewan hanya diam saja. Apa mereka semua buta," tambahnya.
Didepan gerbang PN Tangerang warga yang kecewa sempat melempari halaman pengadilan dengan botol air mineral. Bahkan beberapa diantara mereka mencoba mendobrak pintu PN Tangerang untuk kembali masuk. Namun aksi ini dapat dilerai perwakilan warga lain.
Selanjutnya puluhan warga tersebut pergi meninggalkan PN Tangerang dan bergegas menuju gedung KPK di Jakarta Selatan.