Kota Presiden Jokowi Dikepung Mural Kritikan, Gibran: Jangan di Rumah Orang
ERA.id - Beberapa tulisan grafiti yang mewarnai jalan di kawasan Pasar Legi saat ini sudah dihapus oleh Pemkot Solo.
Kota Solo yang notabene kota kelahiran Presiden Jokowi juga tengah merebak vandalisme kritik sosial yang berada di sejumlah tembok.
Salah satunya yang berada di Jalan Kusumoyudan, Banjarsari. Menggunakan cat warna merah dan biru, mural itu bertuliskan 'Pray for PKL! Indonesiaku Lagi Sakit'
Terkait hal ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menekankan dirinya tidak antikritik dengan grafiti dan mural yang ada di tembok-tembok kawasan kota Solo.
Gibran mengakui pihaknya telah menginstruksikan untuk menghapus grafiti tersebut. Pasalnya tulisan-tulisan itu berada di tembok milik orang pribadi.
”Ya dihapus. Itu rumah orang, nyoret di rumah orang. Apapun kontennya, kalau di rumah orang ya orangnya keberatan,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo Rabu (25/8/2021).
Terkait kasus ini Gibran tidak ingin memperpanjang persoalan dengan membawanya ke ranah hukum. Dia bahkan terbuka dengan kritikan yang disampaikan masyarakat padanya.
”Saya itu tidak antikritik. Kalau ada kritikan, keluhan, dan masukan silahkan sampaikan ke saya,” kata Gibran.
Lagi pula selama ini Gibran sudah menyiapkan sarana untuk warga bisa menyalurkan hobi. Sepanjang jalan Gatot Subroto dan Slamet Riyadi diperbolehkan untuk dilukis dengan mural dan street art.
”Kalau street art ini kan bisa dinikmati banyak orang. Gatsu apa kurang gede tempatnya, kalau memang kurang tak kasih lagi. Jalan Juanda juga bisa, kawasan Fly Over juga bisa. Mural apa saja silahkan, asalkan tidak di rumahnya orang,” katanya.