Rekaman Rini Soemarno Bisa Merugikan Jokowi
"Jika tak tegas, enggak ada pernyataan sedikit pun, maka publik mempersepsikan Jokowi memaklumi itu, dan Jokowi akan rugi sendiri, harus minimal diklarifikasi yang tersebar itu apa," kata Abra, saat dihubungi era.id, Senin (30/4/2018).
Baca Juga : Menanti Respons Jokowi Setelah Rekaman Rini Soemarno
Namun, Abra memahami tidak mudahnya Jokowi menindak Rini karena posisinya penting untuk membentuk holding BUMN. Pada 2015, kata Abra, pernah beredar juga rekaman pembicaraan Rini yang menilai Jokowi tidak mengerti apa-apa soal kinerja Menteri BUMN namun tetap tidak ada teguran keras setelahnya.
"Agak dilematis karena posisi Rini cukup kuat di kabinet. Saya lihat rasanya Jokowi agak susah untuk melengserkan, karena (posisi) Rini strategis," ucap Abra.
Baca Juga : Sepak Terjang Ari Soemarno
Sebelumnya, Beredarnya rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir bikin heboh. Dalam rekaman percakapan itu, Rini dan Sofyan diduga membicarakan pembagian fee proyek proyek storage LNG (Liquified Natural Gas) di Bojonegara, Cilegon, Banten.
Baca Juga : Kementerian BUMN Didesak Buka Rekaman Rini Soemarno
Rekaman percakapan itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @om_gadun pada Jumat, 27 April 2018 dengan caption "Dashyaaatttt...!!!! Mau kelanjutannya? Om butuh 1000 likes #MafiaMigas #RIwayarpertaminakiNI."
Dalam unggahannya, @om_gadun menyebarkan konten berisi rekaman percakapan dengan cover tulisan "Rini Soemarno dan Sofyan Basir". Terakhir dilacak, akun ini telah berganti nama menjadi @pertahanan_sipil, setelah sebelumnya juga sempat mengganti nama menjadi @walikota_parung.
Bahkan sebelum kasus ini mencuat, pada 2015, ketika isu reshuffle tengah santer, rekaman percakapan Rini dan seseorang juga pernah beredar. Dalam rekaman itu, Rini marah-marah dan berkata “kalau memang saya harus dicopot, ya silakan! Yang penting presiden bisa tunjukkan kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu, saya pantas dicopot! Belum tentu juga presiden ngerti tugas-tugas saya, wong presiden juga tidak tahu apa-apa.”