Purworejo dan Magelang Masih PPKM Level 4, Ganjar: Garis 'Finish' Sudah Kelihatan, Harus Tetap Lari
ERA.id - Dari 35 kabupaten/kota di Tawa Tengah, tinggal Purworejo dan Kota Magelang yang masih dalam PPKM level 4, sedangkan sisanya turun level menjadi level 3 dan 2. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pun mengibaratkan situasi itu bak lomba lari.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan khusus pada dua daerah itu. Tujuannya agar Purworejo dan Kota Magelang bisa turun level PPKM.
"Kemarin saya ditelpon Pak Menko Marinves soal ini, ada beberapa daerah termasuk Purworejo yang angka kematiannya masih tinggi dibanding daerah lain. Maka perlu kita menyiapkan bantuan dalam bentuk pendampingan, sehingga apa problemnya bisa diselesaikan," kata Ganjar, Selasa (31/8).
Pendampingan tersebut bakal melibatkan seluruh instansi, termasuk Forkompimda, TNI/Polri dan relawan. Sebab kasus Covid-19 di Jateng akan cepat menurun jika ada kerjasama dari semua pihak.
"Termasuk kita percepat vaksinasi. Karena kalau vaksin bisa cepat, ini bisa membantu. Sekarang kan vaksin sudah digas. Walaupun masih kurang, namun semangat percepatannya sudah ada. Tinggal kita konsolidasikan agar lebih sistematis dan terstukrut, agar penurunan levelnya lebih cepat," jelasnya.
Ganjar juga meminta bupati/wali kota di dua daerah itu untuk tetap kencang menerapkan protokol kesehatan.
"Jangan kendor dulu. Sebab nanti rakyatnya pasti akan melirik ke daerah tetanga yang sudah membaik. Kalau tidak dikencengin, ini gawat karena memungkinkan terjadi mobilitas ke daerah lain," imbuhnya.
Tak hanya ke Purworejo dan Kota Magelang, Ganjar juga meminta seluruh kabupaten/kota tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Sebab saat ini, suasana masyarakat sudah mulai euforia dengan penurunan level di sejumlah daerah.
"Banyak masyarakat yang mulai euforia dan tidak disiplin prokes. Ini hati-hati. Semua daerah tidak boleh kendor dan terus eling lan ngelingke. Daerah-daerah yang sudah bagus, tetap jaga prokes," katanya.
Ganjar pun mengibaratkan kondisi pandemi di Jateng saat ini seperti lomba lari yang sudah hampir mencapai finish.
"Ibarat lari itu, garis finishnya sudah kelihatan. Tidak boleh terlalu euforia. Kalau sudah mau finish kan harus tetap lari, jangan tidak lari. Artinya sudah membaik, tapi harus tetap prokes. Jangan abai prokes," pungkasnya.