Ditangkap Kasus Narkoba, Coki Pardede Ternyata Anut Agnostik dan Tak Yakin Ada Tuhan: Belum Ada Bukti!
ERA.id - Komika Coki Pardede ditangkap karena narkoba pada Rabu (1/9/2021). Kepolisan mengamankan barang bukti berupa satu klib sabu saat melakukan penangkapan terhadap komika berusia 33 tahun itu. Sebelum ditangkap, Coki Pardede sempat berbincang-bincang dengan Denny Sumargo.
Denny Sumargo membagikan video perbincangan dirinya dengan Coki Pardede melalui kanal YouTube-nya berjudul "COKI PARDEDE DITANGKAP!? Tidak ada hubungannya dengan video ini.. INI Mengenai AGNOSTIK". Dalam perbincangan itu, Coki Pardede akui dirinya menganut agnostik. Ia menjelaskan apa itu agnostik.
"Agnostik itu tidak yakin, basicly tidak tahu karena bukti-bukti tidak setuju. Kalau bagi mereka ada, ya silahkan nggak apa-apa," ujar Coki Pardede, dikutip dari kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.
"Banyak orang menyayangkan gue nggak percaya (sama Tuhan). Gue cuman bilang apakah ada? Ya bisa ada bisa nggak. Ditengah-tengah, abu-abu. Tapi menurut gue tidak tahu, secara ilmiah ada atau nggak," lanjutnya.
Coki Pardede mengibaratkan sesuatu dengan dirinya yang tak percaya dengan adanya Tuhan. Misalnya, seperti alien yang dipercaya ada, tetapi Coki tak yakin karena belum dilihat atau dirasakan sendiri.
"Kayak alien nggak tahu, alien gue mau alien ada, tapi faktanya ada. Tapi bukti-bukti nggak ada. Banyak konspirasi tapi nggak tahu. Kayak megadolon, ya nggak tahu ada apa nggak. Siapa tahu ada bukti-bukti nanti, kita lihat saja nanti," ucapnya.
Maka dari itu, Coki Pardede belum yakin adanya Tuhan karena belum ada bukti-bukti kuat. Selain itu, ia juga geram dengan seseorang yang menyebutnya sesat. Menurutnya, orang yang menyebutnya itulah disebut sesat.
"Ditanya 'Coki Tuhan ada nggak?' nggak tahu. Tapi menurut tolak pikir ilmiah, menurut saya sih belum ada bukti gue bilang iya (Tuhan ada) dengan yakin," katanya.
"Aliran sesat yang (contohnya) mandi bareng dibilang sesat, tapi bagi mereka kita yang sesat. Tinggal banyak-banyakan saja, yang paling banyak bikin aturan. Yang banyak punya standar, mana yang sesat mana yang nggak," lanjutnya.