Antisipasi Varian Mu, Ganjar Beli Whole Genome Sequencing dan Operasikan Mobil Vaksin

ERA.id - WHO telah mengonfirmasi adanya varian baru Covid-19 bernama Mu atau varian B.1.621. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah mengambil langkah antisipatif dengan membeli alat tes whole genome sequencing yang dapat mendeteksi varian baru Covid-19 di Jawa Tengah.

"Kita sudah membeli whole genome sequencing untuk antisipasi itu. Harapan kita nanti kalau ada varian baru, kita bisa tes dan bisa diantisipasi," kata dia usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di rumah dinas Bupati Banjarnegara, dikutip Selasa (7/9/2021).

Minggu ini, lanjut dia, sejumlah petugas sudah menjalani pelatihan. Beberapa sampel juga sudah diambil untuk dites agar diketahui adanya varian baru itu.

"Harapan kami minggu depan sampel yang diambil bisa lebih banyak lagi, sehingga kita bisa mendeteksi sejak awal varian itu," katanya.

Ganjar juga meminta seluruh Bupati/Wali Kota untuk terus waspada. Bukan berarti turunnya kasus di Jateng saat ini, membuat semuanya terlena.

"Turunnya kasus, BOR, dan perbaikan grafik-grafik yang ada ini jangan sampai membuat kita terlena. Tidak boleh. Maka semuanya saya minta tetap menjaga," tegasnya.

Segala bentuk keramaian lanjut Ganjar harus tetap diawasi. Keramaian boleh dilakukan, asal dalam bentuk terbatas, prokes ketat dan harus dengan izin.

"Kalau tanpa izin apalagi sudah ugal-ugalan, bubarkan saja. Nggak boleh ragu-ragu soal itu," ujarnya.

Adapun untuk vaksinasi, dari target 28 juta orang, hingga saat ini, baru sekitar 7,7 juta warga yang sudah divaksin dosis pertama dan 4,5 juta warga Jateng sudah vaksin dosis kedua.

Menurut Ganjar, stok vaksin untuk Jateng terus ditambah, meski kurang untuk memenuhi target.

"Kalau sampai Desember nanti ditargetkan selesai, maka Jateng butuhnya 2,5 juta dosis vaksin tiap minggu," jelasnya.

Kalau dengan kiriman saat ini yang hanya 1 juta-1,6 juta per minggu, maka target selesai vaksinasi sampai akhir tahun akan sulit tercapai.

"Dugaan saya kalau vaksin banyak kita agak lari kencang di Oktober, November, sampai Desember. Maka kita siapkan beberapa skenario agar kalau ini ditambah (stok vaksin), maka kita bisa lebih enteng," terangnya.

Menurut dia, sejumlah daerah di Jateng siap mempercepat vaksinasi. Pemprov Jateng juga akan mengoperasikan mobil vaksin yang akan keliling ke daerah pinggiran.

Dalam rapat tersebut, Penjabat Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo, mengatakan, kondisi Covid-19 di Jateng terus menurun. Penambahan kasus positif di Jateng pada 5 September tercatat 625 kasus.

"Sementara untuk tren positivity rate juga terus menurun, dari 12,88 persen di minggu ke-34 menjadi 9,65 persen di minggu ke-35 ini. BOR jua terus menurun, dengan catatan BOR ICU di Jateng saat ini hanya 22,39 persen dan BOR isolasi hanya 12,00 persen," ucapnya.

Selain itu, kondisi tempat isolasi terpusat di Jateng juga terus menurun. Saat ini, tempat isolasi terpusat asrama haji Donohudan dengan daya tampung 684 tempat tidur, hanya terisi 31 pasien.

"Termasuk tempat isolasi terpusat di BPSDMD Jateng. Dari kapasitas 216 tempat tidur saat ini hanya terisi 15 pasien," pungkasnya.