Penampakan Banjir di Katingan Kalteng, Terjadi Sejak Akhir Agustus, Sudah Mulai Surut

ERA.id - Banjir yang melanda sebagian wilayah administrasi kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah (Kalteng) sejak akhir Agustus lalu mulai surut di beberapa titik.

Kondisi terakhir banjir di hampir semua wilayah Kalteng surut karena intensitas hujan yang turun berkurang.

Hal itu disampaikan Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Kalimantan Tengah Alpius Patanan melalui pesan singkat pada Minggu (12/9/2021).

"Kondisi secara umum pada Minggu siang, tanggal 12 September, banjir sudah hampir surut, kecuali Kabupaten Katingan. Pada bagian hilir masih terendam. Jika tidak ada hujan intensitas lebat yang terjadi ke depan, semoga banjir bisa semakin surut," jelasnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, meskipun mulai surut, kami tetap membantu penanganan bencana di kabupaten dan kota terdampak.

"BPBD provinsi masih memberikan dukungan bantuan ke BPBD kabupaten-kota terdampak guna mempercepat penanganan bencana. Dukungan berupa evakuasi masyarakat, memberikan layanan kesehatan dan mendirikan dapur umum," tambahnya.

Kemudian ia menjelaskan Provinsi Kalimantan Tengah dalam status tanggap darurat. Hal tersebut disebabkan masih banyak daerah terdampak banjir. Dua daerah yang telah menetapkan status ‘siaga darurat’ bencana banjir, yaitu Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Murung Raya.

Sebanyak tujuh wilayah menetapkan status ‘tanggap darurat’ bencana banjir. Ketujuh wilayah tersebut yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Gunung Mas.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meninjau ketersediaan logistik untuk masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Katingan pada Sabtu (11/9). Di samping itu, kehadirannya di lokasi terdampak untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.

Saat melakukan kunjungan, Sugianto menyampaikan bahwa seluruh bantuan harus didistribusikan dengan segera sehingga tidak terjadi penumpukan.

"Penyaluran bantuan harus berjalan dengan baik sehingga tidak menumpuk di gudang. Kemudian sinergitas antara pemerintah, TNI/Polri dan unsur lainnya sangat penting dan strategis dalam penanganan bencana," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan musibah banjir saat ini dapat dijadikan pembelajaran dan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh komponen di Kalteng.

"Dari kejadian, ini akan membuat kita tanggap dan tangguh ke depannya, kebersamaannya tambah kuat,” tutupnya.

Sebelumnya BNPB melalui Kedeputian Logistik dan Peralatan pada Jumat (10/9) telah memberikan bantuan logistik serta peralatan kepada BPBD Katingan untuk penanganan bencana banjir kali ini.

Adapun bantuan tersebut antara lain, perahu polyethylene sejumlah 2 unit, makanan siap saji sebanyak 3.000 paket, lauk pauk 2.000 paket dan makanan tambahan gizi 5.004 paket.

Menurut analisis inaRISK, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi banjir kategori ringan hingga sedang di kabupaten/kota. Sementara itu, merujuk prakiraan curah hujan dasarian BMKG, untuk 10 hari ke depan wilayah Kalteng berpotensi hujan dengan intensitas rendah hingga sedang.