Prokes Warga Kendor, Luhut: Early Warning Jangan Sampai Kena Gelombang Covid-19
ERA.id - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, situasi pandemi Covid-19 yang semakin membaik di wilayah Pulau Jawa-Bali menyebabkan kendornya protokol kesehatan masyarakat. Hal tersebut menurutnya dipicu oleh euforia masyarakat karena turunnya level PPKM di daerah mereka.
"Penurunan level PPKM di berbagai kota menyebabkan banyak euforia dari masyarakat yang tidak disertai dengan implementasi protokol kesehatan dan penggunaan PeduliLindungi," kata Luhut dalam konferensi pers di kanal YouTube Kemenko bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Senin (13/9/2021).
Luhut mengatakan, longgarnya protokol kesehatan berpotensi menimbulkan gelombang baru Covid-19 di kemudian hari. Apalagi, pemerintah mencatat adanya peningkatan kasus konfirmasi positif dan angka kematian akibat Covid-19 di sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Semarang.
"Ingat, yang lalu kita sudah kena Covid Varian Aplha. Sekarang kita menghadapi Varian Delta yang lebih dahsyat," kata Luhut.
Sementara di satu sisi, Luhut mengklaim perkembangan kasus secara nasional terus menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan dan capaian yang terus membaik. Hal tersebut terlihat dari penurunan tren kasus konfirmasi secara nasional hingga 93,9 persen dan secara spesifik di Jawa-Bali turun hingga 96 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu.
Luhut mengatakan, hingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 secara nasional sudah turun di bawah 100.000 kasus per hari. Per 13 September 2021, Kementerian Kesehatan mencatat tambahkan kasus Covid-19 sebanyak 2.577 orang.
"Ini early warning juga pada kita. Di sisi lain turun, tapi ada juga kasus yang kelihatan meningkat. Jadi kita semua harus hati-hati, jangan kita kembali seperti sebelum tanggal 15 Juli lalu," kata Luhut.
Oleh karenanya, pemerintah akan terus menerapkan kebijakan PPKM selama Covid-19 masih menjadi pandemi. Luhut mengatakan, PPKM merupakan alat untuk memonitor penanganan pandemi virus Corona di Tanah Air.
"Karena kalau dilepas, tidak dikendalikan terus, bisa nanti ada gelombang berikutnya. Kita sudah lihat pengalaman di banyak negara, jadi kita tidak ingin mengulangi kesalahan yang dilakukan berbagai negara lain," pungkasnya.