Ancaman Tsunami 28 Meter di Pacitan, Skenario Penyelamatan Harus Disiapkan Sedini Mungkin
ERA.id - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah menyiapkan skenario terbaik untuk melakukan penyelamatan terhadap potensi ancaman tsunami di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, sebagaimana diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Berdasarkan hasil penelitian, Pantai Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit, sedangkan genangan di darat berkisar antara 15-16 meter dengan potensi jarak genangan mencapai 4-6 kilometer dari bibir pantai.
"Menindaklanjuti hasil analisa BMKG tersebut, saya meminta pemerintah segera membuat skenario penyelamatan terbaik untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Surabaya, Selasa.
Senator asal Jawa Timur itu menilai skenario penyelamatan bisa dilakukan sedini mungkin untuk mengantisipasi potensi yang bakal terjadi.
"Salah satunya dengan cara penyiapan sistem peringatan dini, lalu jalur-jalur evakuasi, titik kumpul hingga penyediaan transportasi untuk mobilitas warga menuju titik aman," ucapnya.
LaNyalla meminta pemerintah melakukan pemetaan dengan baik sedini mungkin menyangkut pemetaan jalur penyelamatan dan kondisi masyarakat sekitar.
"Orang tua, perempuan, dan anak-anak harus menjadi prioritas penyelamatan. Hal ini harus dipikirkan dengan baik bagaimana teknis di lapangan nantinya," kata dia.
Mantan Ketua Umum PSSI itu meminta agar informasi harus disampaikan sedetil mungkin kepada masyarakat yang diprediksi terdampak bencana tersebut.
"Harus ada sosialisasi utuh dan menyeluruh mengenai potensi yang akan terjadi, dampak ditimbulkan hingga bagaimana proses penyelamatan akan dilakukan. Tujuannya agar masyarakat siap menghadapi kemungkinan," tuturnya.
LaNyalla meminta masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai harus memperhatikan peringatan BMKG.
Jika merasakan guncangan segera mengungsi ke dataran yang lebih tinggi melalui jalur evakuasi yang sesuai dengan rambu-rambu di zona merah menuju zona hijau, katanya. Kendati begitu, LaNyalla mengingatkan warga agar tetap tenang namun tetap mengedepankan kewaspadaan.
"Kita tidak mengharapkan terjadinya bencana, tetapi tetap harus menyiapkan skenario penyelamatan jika peringatan BMKG tersebut terjadi," tukas LaNyalla.