Terjadi di Australia, Napi Serahkan Diri Setelah 30 Tahun Kabur dari Penjara
ERA.id - Seorang buron narapidana berusia 64 tahun menyerahkan diri ke polisi 30 tahun setelah ia kabur dari penjara, demikian disampaikan kepolisian Sydney, Australia, Rabu, (15/9/2021).
Sang pria, bernama Darko Desic, memutuskan menyerahkan diri karena ia tak punya rumah dan kehilangan pekerjaan di tengah karantina total Covid-19 di Sydney, seperti diberitakan di CBS.
Desic disebutkan menyerahkan diri ke Kantor Polisi Dee Why, di kawasan pantai utara Sydney, pada Minggu pagi, dan langsung menjalani pengadilan pada Selasa. Dalam persidangan ia didakwa kabur dari tahanan penjara pada 1992, yang bisa membuatnya dipenjara lagi selama maksimal tujuh tahun.
Sejumlah media di Australia mengabarkan bahwa lockdown di Sydney, yang berlaku sejak Juni, menyebabkan Desic kehilangan pekerjaannya sebagai buruh lepas dan pekerja bangunan. Lalu, pada Sabtu malam, saat sedang tiduran di pantai, sang pria tiba-tiba merindukan tidur di bawah atap yang teduh dan memutuskan untuk kembali ke penjara.
Desic kabur dari penjara - menggunakan gergaji besi dan pemotong baut untuk memotong teralis jendela sel-nya - saat masih berumur 35 tahun. Ia kabur pada dini hari 1 Agustus 1992, dari penjara di kota Grafton, Australia.
Kala itu Desic harus mendekam di penjara - selama tiga setengah tahun - karena menanam ganja. Sebelum kabur, ia sudah sempat ditahan selama 13 bulan, sebut CBS.
Belakangan, Desic mengatakan pada polisi bahwa alasannya kabur dari penjara adalah karena ia takut dideportasi setelah selesai dipenjara. Tumbuh besar di Yugoslavia, ia pada era 1990an takut bakal dihukum karena tidak menjalankan wajib militer.
Uniknya, Desic mengaku bahwa selama 30 tahun ia sama sekali tak pernah berurusan dengan polisi, meski kabur sebagai buronan di kawasan pantai di Avalon, Sydney. Meski begitu namanya sempat muncul dalam "Australia's Most Wanted', program TV tentang kriminalitas yang tayang hingga tahun 1999.