Kritik Santri yang Tutup Telinga, Husin Shihab Malah Diceramahi Presenter TV: Bisa Lebih Sopan Sedikit...

ERA.id - Ketua Cyber Indonesia Habib Husin Alwi Shihab, mengkritik cara santri yang menutup telinganya sewaktu mendengarkan musik. Uniknya, saat menjelaskan, lidahnya 'keseleo'.

Dalam siaran TV One yang sedang live, dalam program Apa Kabar Indonesia, Husin memang sangat fasih melancarkan kritikannya.

Menurutnya, banyak para tahfiz di daerah Timur Tengah termasuk Arab Saudi, yang mendengarkan musik dan memilih tak menutup telinganya.

Di Indonesia, ia mengkritik, mengapa para santri memilih menutup telinga saat mendengarkan musik?

Husin kemudian menjelaskan, boleh para santri menutup telinga jika mendengarkan lagu yang memuat kata atau kalimat-kalimat jorok.

Nah, di sinilah Husin lalu 'keseleo' lidah. Dalam acara live itu, ia menyebutkan beberapa kata jorok yang tentu saja bisa membahayakan siaran televisi itu sendiri.

"Dia ada bahasa-bahasa kayak f*ck atau apa, m*, atau apa. Kalau bahasanya gak jorok..."

Sontak, sang presenter TV langsung memotong pembicaraan Husin. "Pak Husin, maaf kita sedang live. Mohon maaf untuk tidak menggunakan bahasa yang kemudian memantik hal-hal yang lainnya," terang sang presenter perempuan itu.

"Mungkin bisa lebih sopan sedikit," tandas si presenter.

Husin pun langsung membalas dengan cara unik, "mungkin saya ingin mencontohkan saja dalam artian jorok itu, yang seperti itu," tandasnya.

Sekadar diketahui, sebuah video beredar di media sosial dan viral. Isinya menunjukkan banyak santri menutup telinga saat mendengarkan musik.

Selain menunjukkan aktivitas santri yang janggal, video itu juga memperlihatkan bahwa para santri sedang antre untuk divaksin dalam sebuah ruangan.

Janggal di sini sebab respons ini baru terlihat di tempat umum. Janggal bukan berarti keliru, ya.

Intinya, mereka punya hak, karena ajaran di beberapa pesantren, penghapal Al-Qur'an memang mesti menjaga hapalan dengan tak mendengarkan musik.

Opini itu sudah banyak disebarkan oleh warganet. Banyak yang menganggap para netizen yang nyinyir dengan aktivitas santri itu, mestinya toleran dalam bersikap.

Toh, para santri juga tidak mengusik siapa pun. Ia hanya berurusan dengan dirinya sendiri.

Kembali ke persoalan santri yang menutup telinganya sewaktu di ruangan vaksinasi. Intinya, para santri dalam video itu duduk dengan rapi di bangku yang telah disiapkan sedemikian rupa.

Saat duduk, para santri langsung tutup telinga sewaktu musik mulai diputar. "Masya Allah, santri kami sedang antre vaksin," ujar suara seorang pria yang diduga sang guru.

"Qodratullah, di tempat vaksin ini diputar musik. Anda lihat jika santri-santri kami tengah menutup telingannya, agar tidak mendengarkan musik ini," ujar si pria lagi.

"Barakallah," tandasnya.