Film Penyalin Cahaya Bakal Tayang Perdana dan Bersaing di BIFF 2021, Shenina Cinnamon Berangkat ke Korea Selatan

ERA.id - Film Penyalin Cahaya bakal tayang perdana di Busan Film Festival (BIFF) 2021 yang digelar pada 6-15 Oktober mendatang. Selain menayangkan perdana, film yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja ini juga akan bersaing di kompetisi utama acara tersebut, yaitu New Currents.

"Film Penyalin Cahaya berkompetisi di Busan Internasional Film Festival 2021 di dalam program New Currents yang menjadi program kompetisi internasional untuk film panjang," pernyataan resmi, dilansir dari unggahan Instagram @penyalincahaya.

Dengan demikian, awalnya para pemain film ini, yakni Shenina Cinnamon, Lutesha, Jerome Kurnia, dan lainnya direncanakan akan menghadiri acara tersebut secara langsung. Namun, dengan keterbatasan dan peraturan keberangkatan luar negeri yang begitu ketat di masa pandemi COVID-19, akhirnya hanya Shenina dan sutradara saja yang berangkat.

"Akhirnya hanya Shenina Cinnamon yang mendapat visa ke Busan Internasional Film Festival mewakili para aktor Penyalin Cahaya. Setelah semua usaha dilakukan, di tengah kompleksitas protokol perjalanan ke Korea Selatan di tengah pandemi, hanya satu aktor dan sutradara yang mendapat undangan," lanjut akun tersebut.

Shenina dan Wregas berangkat ke Korea Selatan pada Minggu (19/9/2021). Sampai di sana, kekasih Angga Yunanda itu nantinya akan menjalani karantina terlebih dahulu selama 14 hari.

"Shenina akan menjalani karantina 14 hari di Korea Selatan, sebelum akhirnya akan mengikuti keseluruhan acara BIFF pada tanggal 6-15 Oktober 2021," kata pihak film Penyalin Cahaya.

Sementara itu, film Penyalin Cahaya sendiri merupakan karya Wregas Bhanuteja yang dibuat berdasar pengamatannya akan ketidakadilan yang sering diterima oleh penyintas kekerasan seksual. Film ini befokus cerita pada Sur (Shenina Cinnamon) yang harus kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik kampus usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar.

Sur yang tidak mengingat akan apa yang terjadi padanya saat foto tersebut diambil merasa tidak adil dan ingin mencari tahu kebenaran yang ada. Ia meminta bantuan teman masa kecilnya Amin (Chicco Kurniawan) yang bekerja sebagai tukang fotokopi di kampusnya.