Sejarah dan Pencipta Es Teler yang Katanya Bikin Mabuk, Unik Ya!

ERA.id - Kalau cuaca sedang panas, memang enak minum es teler. Serutan esnya, potongan buah, mutiara berwarna merah yang berbentuk kecil, serta cairan kental dari gula merah bikin segar lidah.

Lalu muncul pertanyaan, kok bisa muncul nama es teler ya? Dari mana asalnya? Konon awalnya es tersebut berasal dari pulau Jawa, entah di daerah mana.

Setelah ditelusuri, ternyata penciptanya adalah Tukiman Darmowijono. Awalnya, ia menamai dagangannya dengan nama es campur.

Ia berdagang es yang bikin 'goyang' lidah di Jalan Semarang, Jakarta Pusat, pada tahun 1980-an. Saat itu, ia jualan pakai gerobak, seperti pedagang kaki lima pada umumnya.

Es Tukiman lama-lama digandrungi dan membuat anak-anak muda pada masanya, mengaku seperti "teler" usai melahap segelas es campur milik Tukiman.

Merasa dapat inspirasi. es kelapa muda bercampur alpukat yang dijual Tukiman lalu dikenal sebagai "Es Teler."

Sebagaimana makanan yang enak yang kemudian masyhur karena dapat cerita baik dari mulut ke mulut, es campur Tukiman langsung dapat tempat di hati dan lidah banyak orang.

Pemasaran itu juga didukung liputan media massa. Akhirnya, pembeli berbonbdong-bondong ke sana, ke Jalan Semarang. Kendaraan pun mengantre demi dapat parkir.

Lama-kelamaan tempat jualan Tukiman dikeluhkan. Bagaimana tidak, bikin macet. Akhirnya, Tukiman harus memindahkan jualannya ke Jalan Pegangsaan Barat dan kemudian ke dalam kompleks bioskop Megaria.

Di kompleks bioskop Megaria, warung milik Tukiman dinamai kedai ayam bakar dan es teler Sari Mulia Asli.

Es teler kuburan Panaikang di Makassar

Lain halnya di Jakarta. Di Makassar, sebuah gerobak es teler yang namanya sudah manis seperti jualannya, yakni Es Teler Kuburan Panaikang, ternyata adalah kepanjangan dari 'TELah BERhasil'. Itu diakui keturunan Rasyid, sang pionir es teler yang masygul di Kota Daeng.

Dikutip dari laman Mojok.co, sebab kepiawaian Rasyid menciptakan Es Teler Kuburan Panaikang, merek dan produknya kini sudah dikenal di berbagai daerah dan cabangnya sudah terbuka tak cuma di Makassar. Sebut saja sudah merambah Kabupaten Gowa, Maros, dan Kota Balikpapan (Kalimantan Timur).