Nama Amran Sulaiman dan Syahrul Yasin Limpo Mulai Dijual Relawan Jokowi di Sulsel

ERA.id - Mantan Menteri Pertanian era Jokowi-JK, Amran Sulaiman dan Mentan Syahrul Yasin Limpo, jadi dua sosok yang kini marak dibincangkan masyarakat Sulawesi selatan.

Tenaganya dianggap bisa menghimpun kekuatan di Indonesia bagian timur dan tengah demi menyokong pemerintahan tertinggi di Indonesia pada periode mendatang.

Hanya ada dua posisi yang disebut-sebut cocok untuk mereka, kalau bukan calon presiden atawa calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Pantaskah mereka didorong?

Beberapa waktu lalu, Bupati Bone Fahsar Padjalangi, meminta agar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bisa melirik tokoh dari Sulsel untuk mendampingi dirinya.

"Ada Pak Syahrul dan Pak Amran," tutur Fahsar beberapa waktu lalu.

Tak cuma itu, Relawan Pro Jokowi (Projo) Sulawesi Selatan juga mendorong Syahrul. Tak lupa, nama Amran disandingkan.

Berbeda dari Fahsar, Projo Sulsel menyampaikan saran ke partai NasDem agar sekiranya SYL dilirik.

"Seperti Andi Amran Sulaiman, Syahrul Yasin Limpo, kami harapkan juga mendapat perhatian," Ketua DPD Projo Sulawesi Selatan, Herwin Niniala dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (22/9/2021) kemarin.

"Potensi mereka sudah teruji, seperti Andi Amran Sulaiman sukses dan aman sebagai menteri pertanian, beliau juga seorang pengusaha di bidang pangan. SYL sebagai gubernur 2 periode, sekarang menteri pertanian, juga sudah teruji," jelasnya.

Meski begitu, ia sadar diri, DPP Projo lebih berkompeten untuk merumuskan kepada siapa selanjutnya dukungan relawan Jokowi tersebut jatuh.

"Sehingga ada keseimbangan barat dan timur. Projo Sulsel melihatnya layak dipertimbangkan. Namun, tentu semua berpulang ke DPP. Tapi tetap kami ajukan calon dari tokoh Indonesia Timur," ujarnya.

Amran bergerak

Beredar kabar kalau Amran Sulaiman mulai bergerak maju agar dilirik. Hal itu terbukti setelah tersebar pamflet di media sosial yang diinisiasi Relawan Andi Sudirman Sulaiman. Namun setelah dicek ke akun media sosial Amran, pamflet tersebut tidak dipajang.

Adapun pamflet digital tersebut disebar oleh orang dekat Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang notabene adik dari Amran, yang dilihat ERA. Di sana tertulis, kalau Jumat (24/9/2021) besok, Amran akan mendeklarasikan dirinya untuk Indonesia.

Sementara Syahrul sampai hari ini belum terlihat gerakannya, apakah ia benar-benar serius seiring dorongan dari bawah ataukah ingin mengukur kekuatannya terlebih dahulu sebelum menyelami kancah politik tertinggi di Indonesia.

Amatan politik

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Makassar, Dr Sukri mengaku kalau kedua nama itu memang patut diperhitungkan untuk menjadi penerus Jusuf Kalla.

Apalagi, SYL dan Amran sudah mendapat perhatian dari orang nomor satu di Indonesia yakni Jokowi.

"Jadi pada dasarnya nama kedua tokoh ini sudah ada pada konteks politik nasional. Meski demikian tentu saja, secara objektif, kedua tokoh ini akan mencoba untuk merepresentasikan konteks luar pulau Jawa atau kawasan timur mengingat di pulau Jawa sendiri telah ada beberapa nama yang juga potensial untuk mengikuti Pilpres," kata Sukri beberapa waktu lalu kepada ERA.

Dalam konteks politik, SYL sebagai Mentan pada kabinet saat ini memiliki keuntungan karena tetap terlihat oleh masyarakat Indonesia melalui pelbagai kegiatanya.

"Hal ini tentu menjadi peluang SYL untuk dapat memperkuat posisinya. Adapun Amran Sulaiman, meski saat ini tidak berada dalam kabinet, sehingga tidak terlalu tampak pada permukaan politik, namun akses dan jaringan yang telah dibangunnya selama ini tentu dapat menjadi modal untuk menuju ke pilpres 2024," katanya.

Itu faktor politik, untuk faktor sosial, keduanya sama-sama tak bisa diragukan dari kemampuan relasi. Dari sana, mereka dianggap bisa mengisi kursi 02 Indonesia di masa depan.

"Untuk SYL sendiri, sebagai kader NasDem, tentu posisinya sudah memberikan ruang untuk interaksi secara internal dengan partainya dan menjadi jalan untuk dapat berinteraksi dengan partai lain dengan membawa kepentingan-kepentingan partai asalnya."

"Sedangkan, Amran Sulaiman, dengan posisinya yang tidak merepresentasikan sebagai kader partai politik tertentu, maka terbuka jalan yang lebar untuk dapat berinteraksi dengan partai-partai politik, apalagi kepemilikan modal sosial ekonominya yang besar, tentu akan menjadi daya tarik sendiri bagi partai politik untuk juga meliriknya," pungkasnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo