Survei Indikator: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Turun Dua Tahun Berturut-turut
ERA.id - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru mengenai kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Hasilnya, sebanyak 58,1 persen responden mengaku puas.
"Mayoritas 58,1 persen merasa sangat atau cukup puas dengan kerja Presiden Joko Widodo. Sekitar 34 persen cenderung tidak pasti," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilisnya yang dikutip pada Senin (27/9/2021).
Namun, menurut Burhanuddin, angka tersebut cenderung menurun dalam dua tahun terakhir terlebih di tengah pandemi Covid-19. Dia mengurutkan, sebelum pandemi tingkat kepuasan responden terhadap kinerja Jokowi mencapai 70 hingga 72 persen sepanjang tahun 2018-2019.
Akan tetapi, pada periode Mei 2020, responden yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi hanya 66 persen. Kemudian di Juli 2020 naik satu persen.
Penurunan yang cukup drastis juga tercatat dari hasil survei yang digelar pada Febriari 2021. Hanya sebanyak 59 persen responden yang mengaku puas dengan kinerja Jokowi. Kemudian di September 2021, tren kepuasan menurun ke angka 58 persen.
"Nah, jadi trennya masih turun," kata Burhanuddin.
Selain itu, Burhanuddin juga mengungkapkan bahwa sistem demokrasi di Indonesia hanya sebesar 47,6 persen responden yang menyatakan puas. Sementara yang tidak puas sebanyak 44,1 persen.
Menurutnya, tingkap kepuasan terhadap sistem demokrasi menurun drastis. Temuan survei menunjukkan, angka kepuasan demokrasi sebelumnya mencapai 60,7 persen tapi kini hanya 47,6 persen.
Sedangkan ketidakpuasaan responden terhadap jalannya demokrasi justru meningkat tajam dari semua hanya 32 persen, menjadi 44 persen.
Burhanuddin menilai, turunnya kepuasan responden terhadap jalannya demokrasi ada kaitannya dengan penangkapan pihak yang menyuarakan aspirasi. Seperti Suroto, peternak ayam yang ditangkap karena membentang poster berisi kritikan.
Dia juga menyinggung sikap Presiden Joko Widodo yang mengundang Suroto ke Istana Negara usai insiden penangkapan oleh aparat kepolisian.
"Pak Jokowi mengundang ke Istana kemudian memberikan teguran kepada Kapolri yang dianggap terlalu berlebihan dalam menangani aksi atau demo. Ini saya kira penting untuk disampaikan supaya aspirasi publik bisa ditangkap oleh policy makers," kata Burhanuddin.
Survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia sejak tanggal 17 sampai 21 September 2021. Sampel survei sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada Maret 2018 hingga Juni 2021.
Dari 1.200 responden, margin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi dan dilakukan menggunakan telepon