P-APBD Medan 2021 Rp 5,2 Triliun Disahkan, PKS ke Bobby Nasution: 53 Pasar di Medan Tak Hasilkan PAD
ERA.id - Delapan Fraksi di DPRD Kota Medan menyetujui perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) Kota Medan tahun 2021, dalam rapat paripurna yang digelar Selasa (28/9/2021).
Masing-masing fraksi menyampaikan pandangannya dan menyetujui P-APBD yang diusulkan Bobby Nasution. Tak terkecuali Fraksi PKS dan Demokrat, yang notabene merupakan 'oposisi' di pemerintahan menantu Presiden Joko Widodo itu.
Ranperda P-APBD Kota Medan yang disahkan dengan nilai Rp5,2 triliun. Perubahan P-APBD Kota Medan yang disahkan itu naik Rp500 juta dari APBD sebelumnya yang anggarannya sebesar Rp5.15 triliun lebih.
Meski senada dan sepakat mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) P-APBD Kota Medan 2021, dengan 6 fraksi lainnya yang merupakan koalisi dan partai pengusung, PKS tetap menyampaikan kritik yang ditujukan kepada Bobby Nasution.
Salah satunya adalah kinerja Perusahaan Umum Daerah (PUD) atau BUMD milik Pemko Medan yang dinilai kurang maksimal berkontribusi terhadap PAD.
"Ada 53 pasar yang dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar, tapi belum maksimal memberi kontribusi kepada PAD yang signifikan," kata Rudiawan Sitorus, dalam pandangan fraksi.
Selain PUD Pasar, dua PUD lainnya juga bernasib sama. Bahkan PUD Rumah Potong Hewan justru bernasib tragis, selalu dirundung rugi setiap tahun.
Bahkan baru-baru ini, Medan Zoo yang merupakan unit usaha yang dikelola oleh PUD Pembangunan mendadak heboh lantaran seekor Harimau Sumatera tertangkap kamera dalam kondisi kurus.
"Berbeda dengan Kota Padang, mereka hanya mengelola tiga pasar tradisional tapi mampu berkontribusi melalui retribusi ke PAD sebesar Rp4,8 triliun," ujarnya.
Menanggapi kritikan dari Fraksi PKS itu Bobby Nasution mengatakan akan mengoptimalkan kinerja tiga PUD yang saat ini para direksinya sudah dilantik. Salah satu hal yang ditekankan kepada para direksi yakni mampu berinovasi dan menggaet investor.
"Untuk meningkatkan PAD dari Pasar, ini harus berbanding lurus dengan pembenahan di internal pasar tradisional termasuk praktik pungli," kata dia.
Bobby mengatakan PUD jangan berharap adanya kucuran dana segar dari Pemko Medan. Melainkan diminta untuk lebih lues mencari dana dari luar.
"Harus bisa berinovasi, perusahaan daerah jangan manja. Harus bisa bersaing dan punya ide-ide untuk menarik investor. Jangan berharap dari uang daerah," pungkasnya.