Gantikan Azis Syamsuddin, Lodewijk Paulus: Ini Tantangan Buat Saya

ERA.id - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F. Paulus resmi menggantikan rekan separtainya Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR RI koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (Kopolhukam).

Mantan Danjen Kopassus itu, ditetapkan dan dilantik menjadi pimpinan parlemen dalam Rapat Paripurna, Kamis (30/9).

Usai dilantik, Lodewijk menyebut, kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai Wakil Ketua DPR RI merupakan tantangan yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

"Tentunya kepercayaan ini menjadi tantangan buat saya bagaimana kepercayaan diberikan sesuai tugas pokok dan fungsi dari korpolhukam ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya," kata Lodewijk kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9/2021).

Dalam kesempatan itu, Lodewijk juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, jajaran DPP Partai Golkar, dan seluruh kader partai beringin yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk mengemban tugas sebagai Wakil Ketua DPR RI.

"Tentunya saya mengucapkan terimakasih kepada partai Golkar di situ ada ketua umum ada para ketua dewan dan juga seluruh anggota partai golkar baik di pengurus maupun non pengurus atas kepercayaan yang diberikan kepada saya sebagai wakil ketua DPR RI koordinator polhukam," kata Lodewijk.

Dia berharap ke depannya seluruh pihak memberikan dukungan dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan DPR RI dengan penuh amanah. "Tentunya saya berharap dukungan sehingga saya bisa melaksanakan tugas ini dengan baik, tugas ini dengan amanah," katanya.

Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menunjuk Sekretaris Jenderalnya yang juga anggota Komisi I DPR RI Lodewijk F. Paulus untuk menggantikan Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Azis sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dana alokasi khusus (DAK) Kabupaten Lampung Tengah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Azis diketahui telah mengajukan surat pengunduran diri dari parlemen dan masih berstatus sebagai kader Partai Golkar nonaktif.