Walk On Fire, Gerbang Pembuka Album Baru Lightcraft
“Kami begitu bersemangat akhirnya bisa membagikan lagu-lagu kami dalam bentuk rekaman kepada para penikmat musik di seluruh dunia. Kami sudah tidak sabar mengetahui bagaimana reaksi mereka," urai kibordis Enrico Prabowo Siek, seperti dilansir dari siaran pers yang diterima meja redaksi, Sabtu (5/5/2018).
"Kami telah mengambil sebuah langkah besar ke arah baru dalam hal penulisan lagu, dan deretan lagu di album ketiga kami akan terdengar lebih besar dan tegas dibanding beberapa rilisan terdahulu. Kami pun berharap ini akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi para pendengar kami,” lanjutnya.
Walk On Fire ditulis setelah anggota keluarga dari frontman Lightcraft, Imam Wisaya Surataruna meninggal. Diangkat dari kesedihan dan emosi yang bercampur, insiden yang menyayat hati ini menyadarkan Imam, hidup tidak bisa diprediksi dan harus dihargai serta digunakan sebaik mungkin.
Lagu ini juga menjadi penanda beranjaknya Lightcraft dari sound mereka sebelumnya, di mana kali ini mereka menyuguhkan sentuhan-sentuhan lebih positif yang terpancar dari setiap notasi yang dimainkan dan kata-kata yang dinyanyikan.
Diproduksi oleh Firzi O (Matajiwa, Sentimental Moods, Zeke And The Popo)--yang juga memproduseri Us Is All secara keseluruhan--di Studio Masak Suara di Jakarta, Walk On Fire diyakini mampu membawa para pendengar mereka ke sebuah dunia berbeda yang penuh dengan harapan dan kesejukan.
“Ini merupakan lagu yang spesial untuk saya pribadi, dan juga untuk band ini. Ini menjadi simbol perjalanan musik kami sejauh ini, yang mana telah membawa kami ke berbagai belahan dunia; dengan segala kerja keras dan kebahagian yang kami rasakan,” tandas Imam.