Kisenosato, Juara Sumo Terakhir Asal Jepang Pensiun Setelah 20 Tahun Berkarier
ERA.id - Pegulat sumo ternama Jepang Yokozuna Hakuho mengajukan permohonan pensiun setelah 20 tahun berkarier sebagai atlet sumo. Hakuho mengatakan dia akan pensiun di usia 36 tahun dengan alasan cedera dan faktor usia.
Menurut laporan Kyodo News, Hakuho mengalami cedera selama beberapa tahun terakhir dan sempat menjalani operasi pada bagian lutut kanannya. Dia mengajukan surat pensiun ke Asosiasi Sumo Jepang pada Senin (27/9/2021).
Pernyataan pensiun ini disampaikan oleh Hironori Yano, kepala Dewan Pertimbangan Yokozuna yang merupakan asosiasi sumo tersebut.
Selama kariernya, pegulat kelahiran Mongolia itu membuat sejarah dengan memenangkan 45 gelar turnamen grand sumo. Dia memutuskan untuk mengejar kariernya sejak usia 15 tahun.
Gelar pertama yang berhasil dia menangkan tercatat untuk tingkat elit makuuchi pada tahun 2006. Setahun kemudian dia mendapatkan gelar yokozuna.
Sejak saat itu Hakuho setidaknya memenangkan satu dari enam turnamen top tahunan yang digelar setiap tahunnya. Pada tahun 2010 dan 2014 dia memenangkan lima dari enam turnamen. Lalu di tahun 2015 dia berhasil memecahkan rekor 32 kemenangan tingkat atas yang diadakan oleh Taiho pada tahun 1971.
Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir Hakuho mengalami cedera pada bagian lututnya. Dia juga sempat dinyatakan positif Covid-19 pada bulan Januari lalu, yang menyebabkan dirinya absen dalam turnamen.
Saat itu dia juga diberi peringatan oleh otoritas sumo yang menyebut bahwa dirinya bisa dipensiunkan paksa bila terus-menerus absen dari turnamen.
Namun pada bulan Juli, dia berhasil meraih kemenangan di turnamen yang diadakan di Nagoya. Kemenangan itu pun menjadi gelar ke-45 sepanjang kariernya. Bahkan kemenangan itu dia peroleh dengan skor sempurna yaitu 15-0.
Meski pun memiliki gelar terbanyak, Hakuho sempat terlibat ke berbagai masalah yang menyeret namanya. Dia sempat dituding melanggar etika dan mendapat teguran dari otoritas sumo setelah menyarankan penonton untuk bertepuk tangan setelah pertandingan.
Padahal saat itu turnamen sumo belum selesai diadakan, yang mana dianggap sebagai pelanggaran etika. Selain itu, dia juga menerima kritik pedas atas taktik kasarnya, termasuk tamparan berlebihan di wajah. Hal itu terjadi tepat di pertandingan terakhirnya dengan raihan gelar ke-45.
"Sebelum turnamen, saya tidak pernah berharap untuk memenangkan kejuaraan dengan rekor tidak ada kekalahan pada usia ini. Saya hanya lega. Tapi dengan kemenangan ini, saya merasa bisa bertarung lagi," kata Hakuho, dikutip Kyodo News, Minggu (3/10/2021).
Pegulat yang terlahir dengan nama Monkhbatyn Davaajarga akhirnya memutuskan penisun di usia 36 tahun usai 20 tahun menggeluti olahraga sumo yang membesarkan namanya.