Bobby Terapkan E-Parking Cegah Kebocoran PAD: Biar Nggak Masuk Kantong Pribadi
ERA.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution akan memberlakukan sistem pembayaran parkir nontunai di setiap ruas jalan. Hal itu sebagai upaya meminimalisir potensi kebocoran pemasukan daerah (PAD) dari sektor parkir.
"Digitalisasi pada parkir akan mudahkan dua hal. Pertama konsumen yang mudah membayar tanpa yang cash. Dan mudahkan Pemko Medan dalam hal ini Dishub. Dishub akan mudah cek berapa PAD yang masuk dari parkir. Selama ini belum termonitor, dari satu ruas jalan uangnya masuk kas daerah atau masuk kantong orang tak bertanggung jawab," kata Bobby Nasution di Kampus USU, Senin (4/10/2021).
Kata Bobby dengan sistem E-Parking Pemko Medan melalui Dishub akan mudah memantau berapa angka pasti uang yang masuk ke kas daerah. E-Parking di Kota Medan seyogyanya telah mulai berjalan beberapa bulan lalu. Ada sejumlah titik parkir di Medan yang telah mengadopsi teknologi cashless alias pembayaran non tunai.
Dan hasilnya baik sekali sebab penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perparkiran di Kota Medan meningkat cukup signifikan.
"Tambahannya ada sekitar 22 plus Jalan Ahmad Yani yang selama ini masih kerjasama dengan Bank Sumut menggunakan Qris. Nanti kita tambah teknologinya biar makin memudahkan dan banyak pilihan metode pembayaran," lanjut Bobby.
Terkait persiapan rekrutmen juru parkir, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan Iswar Lubis mengatakan Dishub tetap memprioritaskan para jukir selama dapat mengikuti aturan yang ada.
Aturan yang dimaksud yakni dapat menjalankan tugas dengan sistem nontunai dan mampu memberikan pelayanan terbaik.
"Kita tetap memprioritaskan jukir yang ada saat ini selama mereka ikuti aturan yang ada. Kemudian selanjutnya selama mereka dapat melakukan pelayanan terbaik," kata Iswar.
Kata Iswar, saat ini tengah dilakukan pelatihan kepada sejumlah juru parkir yang nantinya akan ditempatkan di 22 titik tersebut.
Namun dia belum bisa memastikan jumlah yang dibutuhkan saat ini. Hal itu lantaran belum dilakukan penyesuaian berapa kebutuhan jumlah tenaga jukir di titik pemberlakuan pembayaran nontunai.
"Untuk jumlah itu sesuai kebutuhan kita dimana saja yang akan kita tempatkan. Nanti setiap jukir yang terdaftar sebagai jukir nontunai, dia akan didaftarkan sebagai peserta BPJS dan Ketenagakerjaan," pungkasnya.