Survei SMRC Sebut Tokoh Non Elite Parpol Cenderung Berpotensi Jadi Capres 2024, Siapa Saja?
ERA.id - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru mengenai calon presiden 2024. Hasilnya, tokoh non elite partai politik cenderung berpotensi maju di 2024 dibandingkan ketua umum maupin elite parpol.
Direktur Survei SMRC Deni Irvani mengungkapkan, hal itu terlihat dari tingkat dikenal dan disukainya tokoh-tokoh calon presiden 2024. Dari hasil surveinya, nama-nama kompetifif untun dikampanyekan berdasarkan tingkat keterkenalan dan disukai, yaitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekeaf Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Mensos Tri Rismaharini, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah.
"Kenaikan kedikenalan mereka potensial menaikkan elektabilitas mereka, karena punya tingkat resistensi atau tidak disukai yang lebih kecil dibanding nama-nama lain," kata Deni dalam paparan survei, Kamis (7/10/2021).
Menurut Deni, nama-nama tersebut jika disosialisasikan secara intensif, maka kemungkinan besar akan mendapatkan elektabilitas lebih baik dari pada nama-nama lain.
Misalnya Ganjar Pranowo. Dalam setahun terakhir tingkat dikenalnya Ganjar meningkat signifikan dari 54 persen menjadi 67 persen. Elektabilitasnya juga meningkat pada simulasi semi terbuka dari 8,2 persen menjadi 15,8 persen.
Tokoh lainnya yang memiliki tingkat disukai cukup tinggi, meski tingkat dikenalnya rendah adalah Khofifah yaitu 52 persen tahu, 82 persen suka, Ridwan Kamil sebanyak 66 persen tahu, 82 persen suka, Risma sebanyak 56 persen tahu, 82 persen suka. Kemudian Sandiaga dengan tingkat dikenalan cukup tinggi 81 persen, tingkat disukai tinggi 84 persen.
Diantara nama-nama itu, juga muncul sejumlah nama yang diketahui merupakan ketua umum partai politik. Misalnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowl Subianto yang tingkat keterkenalannya mencapai 98 persen, namun tingkata tak disukainya cukup tinggi yaitu 73 persen.
Kemudia ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang tingkat keterkenalannya sebanyak 67 persen. Sedangkan yang berminat memilihnya jika menjadi capres hanya sebesar 3,2 persen hingga 4,7 persen saja.
"Mereka yang potensial tersebut bukan ketua atau elite inti partai. Ini tantangan bagi elite partai bahwa pemilih lebih menyukai tokoh di luar elite inti partai," kata Deni.
Untuk diketahui, survei SMRC yang dilakukan 15-21 September 2021. Survei memiliki 1.220 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei itu kurang lebih 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.