Faldo Maldini Bicara soal Calon Panglima TNI: Tak Mungkin Diam-diam
ERA.id - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini membocorkan kapan istana bakal mengirimkan surat presiden (surpres) calon Panglima TNI ke DPR RI.
Menurutnya, Surpres akan dikirim setelah DPR RI menyelesaikan masa reses dan kembali membuka masa sidang selanjutnya.
Diketahui, DPR RI saat ini sedang menjalai masa reses dan akan kembali membuka masa sidang sekitar awal November 2021.
"Sejauh ini secara jadwal, semuanya masih aman, menunggu jadwal DPR sidang lagi," ujar Faldo saat dihubungi, Selasa (12/10/2021).
Menurut Faldo, penyerahan Surpres calon panglima TNI ke DPR RI tidak terlalu mepet. Dia bilang, masih ada waktu sampai masa jabatan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto selesai di akhir November 2021.
"Yang jelas, tidak mungkin posisi Panglima kosong ketika Marsekal Hadi Tjahjanto memasuki masa pensiun," kata Faldo.
Terkait siapa nama yang bakal diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR RI untuk menggantikan Marsekal Hadi, Faldo tak banyak bicara. Dia hanya mengatakan, ada kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh calon panglima TNI, salah satunya yaitu mempu menjawab tantangan yang menjadi agenda nasional.
Apalagi, kata Faldo, tugas menjadi Panglima TNI sangat berat, misalnya seperti bagaimana bahu-membahu dengan rakyat untuk melewati pandemi, pengembangan personel baik dari segi kualitas SDM ataupun karir, pengembangan alutsista, dan harmonisasi tata kelola di tubuh tiga matra.
"Semuanya masih berproses. Kita sedang fokus ke agenda nasional bangkit dari pandemi, maka kriteria untuk menjawab tantangan itu jadi penting, ini yang sebelumnya tidak menjadi kriteria utama," kata Faldo.
"Kalau sudah tampak tanda-tandanya, nanti pasti langsung diumumkan, tidak mungkin diam-diam," imbuhnya.
Diketahui, seluruh kepala staf TNI baik angkatan darat, laut maupun udara disebut-sebut memiliki peluang yang sama menjadi Panglima TNI.
Namun belakangan, nama KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono yang paling banyak digadang-gadang sebagai calon kuat menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.