Demo Saat HUT ke-389 Kabupaten Tangerang Ricuh, Mahasiswa dan Aparat Bersitegang

ERA.id - Puluhan mahasiswa dari berbagai kelompok melakukan aksi unjuk rasa di depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Tepat pada Hari Ulang Tahun Kabupaten Tangerang yang ke 389 mereka hendak menyampaikan aspirasi soal pelbagai permasalahan di daerah yang terbagi menjadi 29 kecamatan ini.

Puluhan mahasiswa itu berusaha menggeruduk kantor Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Namun dihadang oleh aparat gabungan yang telah menjaga ketat lokasi tersebut.

Saat melancarkan aksi, mereka sempat menyampaikan aspirasi terkait persoalan yang ada di Kabupaten Tangerang. Salah satunya persoalan Peraturan Bupati nomor 47 tahun 2018 tentang pembatasan jam operasional angkutan tambang.

Sambil menyampaikan aspirasi, massa berusaha maju untuk terus-menerus mendekati Kantor Bupati Tangerang. Namun, mereka terhalang oleh Puluhan aparat keamanan untuk memasuki gedung orang nomor satu di Kabupaten Tangerang.

Sehingga berujung saling dorong dengan aparat kepolisian. Aksi ini juga diwarnai kericuhan. Tampak terlihat beberapa mahasiswa digelandang aparat kepolisian menuju Polres Tangerang Kota.

Wakapolresta Tangerang, AKBP Leonard M Sinambela menyatakan pihaknya melakukan pengamanan unjuk rasa. Namun saat ditanya berapa jumlah massa aksi yang diamankan tersebut ia enggan menjelaskan ihwal diamankan mahasiswa itu.

"Ya, Polresta Tangerang pengamanan unjuk rasa, makasih. Polresta Tangerang mengamankan unjuk rasa," ujar Leonard.

Sementara itu, Kabid Trantibum Satpol-PP Kabupaten Tangerang, Widodo menuturkan, adanya mahasiswa menyampaikan aspirasi di kegiatan HUT Kabupaten Tangerang. Terdapat 3 kelompok mahasiswa yang sudah hadir, selain dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga kerumunan dilarang.

"Aspirasi boleh tapi dengan cara-cara yang baik. Karena kondisi dorong-dorongan ya mereka (Mahasiswa) diangkut diamankan dahulu ke Polres," katanya.

Ia mengatakan terdapat dua kelompok mahasiswa lagi dijaga. Total ada 5 kelompok mahasiswa dari berbagai organisasi melalukan unjuk rasa. Sementara jumlah massa yang diangkut polisi belum diketahui secara pasti.

"Saya enggak hitung. Tapi itu ada satu mobil penuh. Itu tersebar dari lima kelompok. Yang dua lagi disana (gedung DPRD) sedang dijaga. Disini (Kantor Bupati) sudah diangkut," ungkapnya.