Biasa Marah-Marah, Kali Ini Risma Dimarahi Balik di Lombok, Netizen: Emang Pejabat Doang yang Bisa Marah

ERA.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali melakukan aksi marah-marah di depan umum. Kali ini, momen tersebut terjadi saat kunjungan kerja di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/10/2021).

Video aksi marah-marah Risma ini pun viral di media sosial. Dilihat ERA.id dari video yang beredar, tampak Risma marah kepada salah satu mahasiswa.

"Kamu jangan fitnah aku ya. Dengerin, kamu berhak ngomong, saya juga berhak ngomong. Sekarang mana datamu, kalau kamu mau memperjuangkan," kata Risma sambil menunjuk kedua aktivis mahasiswa tersebut.

Namun, kali ini aksi marah-marah Risma mendapat perlawanan balik dari mahasiswa. Dengan nada tinggi, mahasiswa tersebut mempertanyakan keterlibatan oknum kepala desa dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) yang diduga terlibat menjadi supplier dalam penyaluran bansos. 

"Data apa? Kami ingin berdialog, kami mempertanyakan tempat supplier di sini. Ini yang kami pertanyakan," kata aktivis.

Video Mensos Risma marah-marah pun mendapat reaksi beragam dari warganet. Banyak yang menyayangkan aksi Risma mengamuk di depan umum kembali terjadi.

"Besok2 gw tereak yg kenceng bwt modal biar bisa jadi menteri Wajah dengan tangan di mulut," ujar akun @CLina*** mengomentari video yang dibagikan aku Twitter @UIIBima86.

"Memang harus ada yg berani marah ke bu Mentri biar sadar yg bisa marah gak cuma pejabat," cuit akun @NesiaB***.

"Tiada hari tanpa marah," kata akun @hanifi***.

Untuk diketahui, kericuhan terjadi setelah dua aktivis menyusup di lokasi penyambutan kedatangan Mensos Risma di Desa Tete Batu Selatan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Rabu (13/10). Mereka menyampaikan protes tentang penyaluran bantuan sosial (bansos).

Meski begitu, ketegangan antara Risma dengan mahasiswa tersebut berhasil diredam aparat yang berjaga di lokasi. Usai menemui mahasiswa, Risma langsung mengecek satu per satu proses penyaluran bansos dan program keluarga harapan (PKH) dari Kemensos.

Risma juga menyalurkan bantuan untuk penyandang disabilitas, anak yatim, dan yatim piatu, serta lansia. Jenis bantuan, di antaranya bantuan aksesibilitas, Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), bantuan nutrisi dan vitamin, serta bantuan kewirausahaan untuk 385 orang, dengan nilai total lebih dari Rp700 juta.

"Dengan bantuan ini diharapkan membantu kelompok marjinal mencapai kemandirian ekonomi dan pada gilirannya mempercepat penanganan kemiskinan di sebagian wilayah NTB," ujar Risma dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Secara lebih rinci, Risma menyebut di Lombok Timur bantuan diserahkan kepada 229 penerima manfaat dengan nilai Rp493.150.000. Khusus untuk peserta PKH Graduasi sebanyak lima orang, masing-masing diberikan bantuan Rp2,5 juta.

Bantuan diberikan dalam bentuk paket sembako, mesin penggiling tepung dan kopi, alat pengukus tempe, 150 kg bahan baku tempe dan kulkas.

Bantuan di Kota Mataram secara simbolis akan diberikan Mensos kepada 153 penerima manfaat di Balai Paramitha dengan nilai Rp242,479 juta. Di tempat ini, Mensos sekaligus akan meresmikan Sentra Kreasi Atensi (SKA).