Miris! Pegawai Pinjol Ilegal Kerja 10 Jam Dalam Sehari Hanya Digaji Rp1,4 Juta Sebulan
ERA.id - Menangis tersedu-sedu, Liswati mendatangi kantor perusahaan Pinjaman Online (Pinjol) di Green Lake City Ruko crown blok C1-7, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Kedatangannya untuk menjemput anaknya berinisial AA (22) yang bekerja di perusahaan tersebut.
Pasalnya, dia mendapatkan kabar kalau tempat anaknya bekerja ini tengah digerebek polisi karena diduga telah menjalankan bisnis Pinjol ilegal. Liswati khawatir anaknya akan dipenjara.
Saat itu, memang Polda Metro Jaya tengah menggerebek lokasi tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan perusahaan itu memang telah menjalani bisnis ilegal tersebut.
"Anak saya baru satu bulan kerja disana. Jangan ditangkap," ujar Liswati sembari menangis, Kamis, (14/10/2021).
Tangis Liswati pun tak terbendung ketika melihat anaknya dibawa Polda Metro Jaya untuk diperiksa. AA menjadi salah satu dari 32 operator Pinjol yang dinaungi PT Indo Tekno Nusantara yang diamankan.
"Itu anak saya, sudah dibawa. Tadi saya lihat," katanya.
Liswati mengatakan sebenarnya dia sudah memperingatkan anak perempuannya itu untuk tidak bekerja di perusahaan tersebut. Namun, karena tuntutan ekonomi pekerjaan itu terpaksa diambil. Ditambah, pada masa Pandemi Covid-19, lowongan pekerjaan sulit.
"Katanya cuma nelepon-nelepon aja. Saya udah bilang jangan, tapi tahunya dia sudah kerja. Kata dia itu buat bayar kontrakan terpaksa," ungkap Liswati.
AA menceritakan kepada Liswati tugasnya hanya menagih hutang lewat telepon saja. Dia tidak mengetahui apa saja ucapan yang dilontarkan AA ketika menagih hutang itu.
"Enggak tahu. Katanya cuma nelepon aja nagihnya," kata ibu tiga anak ini.
Liswati mengatakan gaji yang diterima oleh AA sangat kecil. Dalam satu bulan AA mendapat gaji Rp1,4 juta. Dengan kerja per hari lebih dari 8 jam.
"Gajinya cuma Rp 1,4 Juta. Kerjanya dari jam 9 (pagi) sampai jam 7 (malam). Saya enggak tahu apakah nanti gajinya bisa naik atau enggak," katanya.
Dari gaji tersebut AA sisihkan untuk Liswati Rp800 ribu. Sementara, Rp600 ribu gunakan AA untuk kesehariannya.
"Dia megang 600 ribu doang. Saya dikasih buat bayar kontrakan. Karena saya cuma kerja jualan pete dan ikan asin," ujar wanita yang tinggal di kawasan Kecamatan Pinang ini.
Kini, Liswati hanya pasrah sembari berharap anak pertamanya itu dapat kembali ke pelukannya.