Kena Sanksi WADA, Bendera Indonesia Tak Bisa Berkibar di Podium Piala Thomas 2021

ERA.id - Indonesia berpeluang menjadi juara Thomas Cup jika behasil mengalahkan China di partai final sore nanti di Denmark.

Namun, Akibat keputusan Badan Antidoping Dunia (WADA) yang menjatuhkan sanksi kepada Indonesia, Bendera Indonesia tak akan berkibar di ajang supremasi olahraga bulu tangkis tersebut.

Sekalipun Indonesia berhasil menjadi juara, Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera merah putih di ajang Piala Thomas 2021.

Bendera merah putih disebut akan diganti dengan logo Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang bakal dikibarkan.

Meskipun Indonesia akan berada pada podium juara Piala Thomas, bendera merah putih dipastikkan tidak akan berkibar.

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengatakan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) hanya memberi teguran terkait implementasi program uji doping yang efektif. WADA pun disebut memahami kondisi olahraga di Tanah Air yang sempat terhenti karena dihantam pandemi Covid-19.

“Memang WADA mengirimkan surat dan disampaikan kita tidak patuh. Begini, saat pandemi Covid-19, semua kegiatan olahraga kita berhenti. Tidak ada kompetisi, kejuaraan, bahkan car free day dilarang saat itu,” kata Menpora Amali dalam wawancara bersama Radio Sonora dari Jayapura, Rabu (13/10).

Atas hal tersebut, Indonesia tidak bisa mengirimkan sample uji doping karena kegiatan olahraga berhenti saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Sehingga, memicu surat terguran dari WADA. Namun, setelah mendapatkan penjelasan melalui surat klarifikasi yang dikirim Kemenpora, WADA pun memahaminya.

“Sample itu diambil kalau ada kejuaraan atau kompetisi maupun turnamen. Kalau tidak ada bagaimana mau ambil sample kan begitu ya. Sehingga Indonesia tidak bisa memenuhi sample itu. Itu yang yang dianggap tidak patuh. Kemudian kita berkirim surat menjelaskan situasi yang kita hadapi ini dan akhirnya mereka memahami,” jelas Menpora Amali.

Lebih lanjut, Menpora Amali menyampaikan WADA akan menunggu sample uji doping di PON Papua. Sehingga, ambang batas minimal sample pengujian atau TDP Indonesia dapat terpenuhi.

Sample ini nantinya akan diawasi melalui Agensi Anti-Doping Jepang, dimana mereka sudah terakreditasi dan telah memiliki standardisasi. Dengan upaya ini, Menpora Amali berharap masyarakat maupun stakeholder olahraga tidak perlu khawatir.

Menpora Amali pun yakin Indonesia akan tetap bisa menggelar kejuaraan internasional yang telah dijadwalkan sebelumnya dan tidak kehilangan haknya dalam ajang olahraga tingkat dunia.

“Kita sudah berkirim surat dan WADA meresponsnya. Mereka memahami apa yang terjadi di Indonesia, situasi di Indonesia,” pungkas Menpora Amali.