Beredar Foto Pria di Suriah Tertawa Jelang Dihukum Mati karena Khotbahkan Injil, Benarkah?
ERA.id - Beredar sebuah foto eksekusi mati yang memperlihatkan seorang pria tertawa jelang dihukum gantung. Pria tersebut diklaim dihukum mati karena mengkhotbahkan Injil di Suriah.
Informasi itu diunggah oleh akun Facebook bernama Chaplain Barefood pada 7 September 2021, disertai denga narasi sebagai berikut:
"He was sentenced to death in Syria for preaching the Gospel and is laughing to the gallows because he knows his time to meet Christ is coming. Meanwhile, many of us have a gossip or a small difference to give up everything…Let’s meditate on this church!"
Terjemahan:
"Dia dijatuhi hukuman mati di Suriah karena memberitakan Injil dan tertawa di tiang gantungan karena dia tahu waktunya untuk bertemu Kristus akan datang. Sementara itu, banyak dari kita yang memiliki gosip atau perbedaan kecil untuk merelakan segalanya…Mari kita bermeditasi di gereja ini!"
Setelah ditelusuri, dilansir laman turnbackhoax.id, informasi tersebut salah. Faktanya, dilansir dari APF Fact Check, gambar tersebut merupakan gambar pria Iran beberapa saat sebelum dia dieksekusi pada tahun 2007 karena membunuh seorang hakim lokal.
Lebih lanjut, pencarian gambar juga dilakukan melalui Yandex dan menunjukkan bahwa pria dalam foto tersebut adalah Majid Kavousifar yang muncul dalam pemberitaan tentang hukuman gantung publik, yang terjadi di Taheran pada 2 Agustus 2007.
Menurut laporan AFP, Kavousifar dan anggota keluarga Hossein Kavousifer digantung karena membunuh Hassan Moghaddas, seorang hakim tinggi Iran, pada 2005.
Gambar serupa juga pernah dijadikan bahan hoaks pada tahun 2019, gambar orang yang sama beredar di Indonesia bersamaan dengan klaim bahwa dia adalah peretas Aljazair yang dieksekusi karena mencuri uang dari bank Israel.
Dengan demikian, klaim gambar pria mendapatkan hukuman mati setelah mengkhotbahkan Injil di Suriah adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.