Survei Litbang Kompas: Elektabiltas Ahok Bersaing dengan Anies, Sandi, hingga Ridwan Kamil
ERA.id - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang juga politisi PDI Perjuangan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mencul dalam survei elektabilitas calon presiden yang dirilis Litbang Kompas. Elektabilitasnya bersaing dengan dua mantan rivalnya di Pilkada DKI Jakarta, yaitu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Dikutip dari survei Litbang Kompas pada Selasa (19/10/2021), elektabilitas Ahok sebesar 4,5 persen. Bersaing ketat dengan Sandiaga Uno dengan elektabilitas 4,6 persen. Namun masih cukup jauh dengan Anies yang memperoleh elektabilitas sebanyak 9,6 persen.
Meski begitu, dalam survei Litbang Kompas terlihat tren elektabilitas Ahok mengalami kenaikan dalam satu tahun terakhir. Pada survei Agusus 2020, Ahok memiliki elektabilitas sebesar 1,8 persen. Kemudian naik pada Januari 2021 menjadi 3,4 persen dan di April 2021 turun sedikit menjadi 3,1 persen. Kemudian naik signifikan di Oktober 2021 menjadi 4,5 persen.
Artinya, selama satu tahun terakhir ini, tren elektabilitas Ahok bisa dinilai meningkat cukup signifikan.
Sementara tren elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam satu tahun terakhir juga mengalami kenaikan, meskipun sempat turun cukup drastis. Pada Agustus 2020 dan Januari 2021, elektabilitas Sandiaga berkisar di angka 5,1 persen dan 5,3 persen. Namun pada April 2021 menurun drastis jadi 3,7 persen.
Pada survei Litbang Kompas terakhir di Oktober 2021, elektabilitas Sandiaga perlahan naik menjadi 4,6 persen.
Sedangkan tren elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama satu tahun terlihat cukup fluktuatif. Di Agustus 2020, elektabulitas Anies mencapai 8,5 persen dan meningkat di Januari 2021 menjadi 9,9 persen dan April 2021 menjadi 10 persen. Namun, di Oktober 2021 kembali turun menjadi 9,6 persen.
Meski begitu, Anies tetap masuk di papan atas bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Litbang Kompas menggelar survei wawancara tatap muka pada 26 September-9 Oktober 2021. Jumlah responden sebanyak 1200 dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.