Hadapi Musim Hujan dan Sampah Berat di Pintu Air, DKI Latih Petugasnya Ala Pemanjat Tebing
ERA.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakui para petugasnya sudah menjalani pelatihan ala pemanjat tebing agar dapat memotong sampah berat seperti pohon yang tersangkut di pintu air, kali ataupun sungai saat musim hujan.
"PJLP (Penyedia Jasa Lainnya Perorangan) kita turunkan menggunakan tali seperti pemanjat tebing dan itu akan kita potong kayu itu dengan pemotong kayu. Mereka sudah kita latih," kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto menjawab pers usai apel persiapan menghadapi musim hujan, di kantor DLH Jakarta dikutip dari Antara, Selasa (19/10/2021).
Asep mengatakan pelatihan ini sudah dilakukan jauh sebelum apel antisipasi banjir ini berlangsung. Mereka menggandeng Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) untuk melatih para anggota Sudin LH itu.
Pelatihan ini diperlukan lantaran beragam jenis sampah kerap menyumbat saluran dan pintu air selama musim hujan. Sampah-sampah yang hanyut itu bisa berupa batang pohon dalam ukuran besar hingga lemari dan kasur.
Nantinya, para petugas yang sudah terlatih itu akan menjangkau sampah tersebut dengan tali dan memotongnya menggunakan pemotong kayu. Setelah terpotong, kayu tersebut pun diangkat dan dimasukkan ke dalam truk pengangkut sampah untuk selanjutnya dibawa ke zona pembuangan TPST Bantargebang, Kota Bekasi.
Asep berharap persiapan tersebut dapat berguna dalam membersihkan pintu air saat banjir di DKI Jakarta.
Sebelumnya, saat apel, Asep mengaku siap mengerahkan 8.945 personel DLH, 1.534 unit armada truk pengangkut sampah, 118 alat berat, 85 bus toilet dan beberapa alat penunjang lain untuk menangani banjir. Mereka ditempatkan di beberapa titik pintu air di Jakarta hingga kali dan sungai di wilayah DKI.
"Kita utamanya di pintu pintu air seperti Manggarai, Karet, Season City dan sebagainya sehingga kita bisa mengambil sampah yang mengalir di sungai tersebut," kata Asep.
Tidak hanya di saluran air, pihaknya juga akan melakukan pembersihan saluran air yang ada di tengah-tengah permukiman warga.