Ratusan Koala Australia Akan Disuntik Vaksin dan Dipasang Microchip
ERA.id - Sekitar 400 koala akan menerima dosis vaksin klamidia sebagai bagian dari uji coba di Rumah Sakit Satwa Liar Kebun Binatang Australia di Queensland. Hal ini disampaikan oleh para ilmuan di University of the Sunshine Coast Australia.
Menurut laporan NBC News, Koala yang terlibat dalam uji coba akan menerima dosis vaksin pada Jumat (22/10/2021). University of the Sunshine Coast mengatakan bulan ini bahwa mereka telah memulai fase ketiga uji klinis untuk vaksin eksperimental.
Selain menerima vaksin klamidia, ratusan koala itu juga akan dipasang microchip sebelum akhirnya dikirim kembali ke alam liar.
Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang juga bisa ditransfer dari induk koala ke bayi mereka. Beberapa populasi koala di wilayah tenggara Queensland dan New South Wales memiliki tingkat infeksi setinggi 50 persen.
"Sementara vaksinasi ini akan secara langsung menguntungkan setiap hewan, percobaan juga akan fokus pada perlindungan yang diberikan oleh vaksinasi," Peter Timms, profesor mikrobiologi di University of the Sunshine Coast, dikutip BBC, Selasa (19/10/2021).
Timms dan beberapa rekannya menerbitkan laporan di Nature tahun lalu tentang vaksin klamidia mereka untuk koala, yang dikembangkan lebih dari 10 tahun dan menjanjikan lebih efektif daripada antibiotik.
Namun sayangnya sebanyak 10 hingga 20 persen hewan yang sudah pernah ditangani di rumah sakit akan kembali dengan kasus yang sama. Hal ini lantaran hewan-hewan tersebut hanya diberikan antibiotik dan kembali terjangkit klamidia.
"Dalam banyak kasus, jika Anda hanya mengobatinya dengan antibiotik, mereka (koala) sering kembali dengan penyakit klamidia lagi," ungkapnya.
Lalu, kata Timms, dia memastikan bahwa vaksin yang akan diberikan ke ratusan koala tersebut tidak akan menimbulkan masalah sama sekali. Vaksin tersebut tergolong aman digunakan untuk hewan.
Amber Gillett, seorang dokter hewan Rumah Sakit Satwa Liar Kebun Binatang Australia sekaligus koordinator penelitian menyebut klamidia sebagai penyakit yang kejam. Klamidia juga bisa menyebabkan konjungtivitis yang melemahkan infeksi kandung kemih hingga infertilitas.
"Ini adalah penyakit kejam yang menyebabkan konjungtivitis yang melemahkan, infeksi kandung kemih dan kadang-kadang, infertilitas," ujar Amber Gillett.
Bahkan koala yang terinfeksi klamidia bisa berisiko mengalami kebutaan hingga kematian. Uji coba ini pun bertujuan untuk membantu melindungi populasi koala, yang bisa segera terancam punah.
Australian Koala Foundation melaporkan bulan lalu bahwa populasi spesies tersebut telah menurun 30 persen dalam tiga tahun, dengan hewan-hewan tersebut punah di 47 pemilih di Australia. Diperkirakan ada antara 32.065 dan 57.920 koala yang tersisa di seluruh negeri.
Kebakaran semak belukar, gelombang panas, kurangnya air minum dan pembukaan lahan merupakan faktor penyebab penurunan populasi koala.