Kabar Duka dari Samarinda, Sebanyak 9.444 Jiwa Terdampak Banjir
ERA.id - Sebanyak 9.444 jiwa berasal dari lima kelurahan di dua kecamatan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, terdampak banjir akibat intensitas hujan yang tinggi di Ibukota Provinsi Kaltim tersebut dalam sepekan terakhir.
Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Hambali di Samarinda, Rabu, mengatakan banjir mulai terjadi pada Selasa (19/10) dan saat ini ketinggian air rata-rata mulai dari 30 cm sampai 50 cm.
Kondisi banjir terparah terjadi di beberapa lokasi khususnya di Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa bahkan ada yang mencapai lebih dari satu meter.
"Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya," kata Hambali.
Ia menjelaskan titik banjir terjadi di Kecamatan Samarinda Utara di antaranya di Kelurahan Sempaja Timur, Sempaja Selatan, Sempaja Utara dan Lempake.
Sedangkan wilayah terendam banjir di Kecamatan Sungai Pinang yakni di Kelurahan Gunung Lingai.
Dia mengatakan petugas BPBD dibantu oleh aparat kepolisian dan TNI beserta relawan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir.
Sejumlah tempat telah disiapkan untuk evakuasi para korban banjir di antaranya Masjid Al Muhajirin sudah ada 85 jiwa, Masjid Darussalam 20 jiwa, posyandu 10 jiwa dan rusun 30 jiwa.
"Kami juga telah menyiapkan sejumlah makanan siap saji untuk para warga di Bengkuring, mengingat belum adanya dapur umum di lokasi tersebut," imbuh Hambali.
Terkait persoalan kesehatan para korban banjir, dikatakan Hambali ditangani langsung oleh petugas di puskesmas terdekat.
Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tempat tinggalnya sudah terendam banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang aman.
"Potensi hujan lebat masih mungkin terjadi, saat ini debit air di Waduk Benanga dalam ketinggian 88 cm atau posisi waspada," jelas Hambali.