Hasil Survei Poltracking: Mayoritas Masyarakat Ingin Jokowi Rombak Kabinet

ERA.id - Mayoritas publik menginginkan Presiden Joko Widodo melakukan perombakan atau reshuffle kabinet. Hal ini merupakan hasil survei terbaru yang diterbitkan Poltracking Indonesia terkait evaluasi kinerja pemerintah.

Berdasarkan hasil survei tersebut, tercatat 59,3 persen responden menyatakan setuju dan sangat setuju jika Jokowi melakukan reshuffle kabinet dan mengganti sejumlah menterinya.

"Hasil survei ini temuannya, mayoritas hampir 60 persen, persisnya 59,3 persen setuju dan sangat setuju agar Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet atau me-reshuffle kabine dengan mengganti beberapa menterinya," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam pemaparannya pada Senin (25/10/2021).

Hanta mengatakan, jumlah itu cukup tinggi hingga mencapai dua kali lipat dari jawaban responden yang tidak setuju Jokowi melakukan perombakan kabinet.

Dari survei Poltracking Indonesia, total responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju dilakukan reshuffle kabinet mencapai 32,8 persen. Sedangkan 7,9 persen lainnya memilih tidak menjawab atau tidak tahu.

"Ini cukup tinggi ya, dua kali lipatnya antara yang setuju dan tidak setuju kurang lebih 59,3 persen, ini kalau dibulatkan 60 persen setuju harus ada reshuffle kabinet. Sisanya 32,8 persen tidak setuju," papar Hanta.

Menurut Hanta, permintaan mayoritas responden yang mengharapkan adanya reshuffle kabinet tidak terlepas dari tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah. Tercatat, responden yang menyatakan puas sebesar 67,4 persen, sedangkan yang tidak puas sebanyak 27,8 persen.

Sedangkan kinerja pemerintah pada setiap bidang yang paling rendah tingkat kepuasannya adalah pada bidang penegakan hukum sebesar 52,8 persen.

"Jadi ini berdasarkan catatan yang menjadi penilaian publik atas kerja pemerintah di beberbagai bidang tadi," katanya.

Survei Poltracking digelar secara tatap muka pada 3-10 Oktober 2021. Survei ini memiliki sample sebanyak 1220 responden yang dipilih secara acak dan memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.