Kasus Nasi Kotak Beracun Usik PSI, Pendukung Anies: Jangan Di-bully, Kita Bukan Mereka
ERA.id - Masalah serius mengusik Partai Solidaritas Indonesia (PSI), usai sejumlah warga Koja, Jakarta Utara, keracunan usai menyantap nasi kotak (rice box) khas PSI.
Para korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Tahu begitu, Kepolisian Sektor Koja juga mengambil langkah cepat untuk menyelidiki kasus ini.
Kapolsek Koja AKBP Abdul Rasyid mengatakan, sampel nasi kotak berisi sayur buncis, telur dan tempe orek tersebut dikirimkan ke laboratorium Polri di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat, sebagai bagian dari penyelidikan awal.
"Jadi kita belum memeriksa saksi-saksi. Nanti dari hasil laboratorium kan ketahuan, misalnya, nasinya ada racunnya kah? Jenis apa? Racun apa?" kata Rasyid, Senin (26/10/2021).
Di tempat lain, DPD PSI Jakarta Utara meminta maaf atas insiden dugaan keracunan makanan. Ketua DPD PSI Jakut, Darma Utama juga menjanjikan santunan pada korban yang merupakan warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara.
Darma mengatakan, makanan siap saji itu bagian dari program "Rice Box PSI" yang sudah digelar sejak April 2021.
Sampai hari ini, kata dia, sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah.
"Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma.
Program "Rice Box PSI" melibatkan warung-warung makanan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner yang juga terdampak pandemi, sebagai penyedia atau pemasok.
"Jadi PSI tidak membuat makanan. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ini dari publik," kata Darma
Darma menambahkan, esensi "Rice Box PSI" adalah mendukung UMKM yang terdampak pandemi agar ekonomi kerakyatan semakin menggeliat.
Pada kesempatan berbeda, pemilik warung, Lidya, juga telah meminta maaf. Selama ini ia sudah menjaga agar makanan aman dikonsumsi.
Dia sudah bekerjasama dengan PSI menyediakan makanan untuk program "Rice Box PSI" sejak Agustus lalu dan sudah memasak untuk lebih 1.000 kotak nasi.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” kata Lidya.
Lidya berterima kasih kepada PSI karena program tersebut telah membantu usaha kulinernya bisa tetap bertahan di tengah pandemi ini.
Lalu apa respons Geisz Chalifah, sosok yang kerap pasang bedan dan membela Gubernur DKI Anies Baswedan mati-matian? Ia meminta semua pihak untuk tidak merundung PSI.
Alasannya, niat PSI baik. Kalau toh ada pihak yang keracunan usai memakan nasi kotak dari PSI, ia menganggap itu bukanlah kesengajaan.
"PSI memberikan nasi kotak kpd warga sy yakin dgn niat baik, bahwa kemudian ada 23 warga keracunan makanan tsb sy yakin pasti ketidak sengajaan. Tapi membully kasus semacam itu kpd PSI maka apa bedanya kita dgn kelakuan mereka (PSI). Yg spt itu tak perlu jadi bahan bullyan," tulis Geisz lewat akun Twitter-nya.