Tren Kasus Positif Covid-19 Melandai, Perintah Jokowi: Kasus Harian Betul-betul Turun Drastis, tapi Kita Tetap Posisi Waspada
ERA.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia sudah melandai.
Meski begitu, dia meminta pemerintah pusat dan daerah terus waspada menghadapi ancaman lonjakan kasus di kemudian hari.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia pada Rabu (25/10).
"BOR (Bed Occupancy Rate), positivity rate kita sudah di bawah standar WHO. Artinya pada posisi yang baik, yang rendah. Tapi perlu saya ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir," ujar Jokowi dalam tayangan video di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (26/10/2021).
Berdasarkan data yang dimilikinya, dalam empat hari terakhir ini tercatat penurunan kasus positif Covid-19 harian yang cukup signifikan dibandingkan pada masa puncak beberapa waktu lalu.
Misalnya pada 22 Oktober tercatat jumlah kasus harian sebanyak 760 kasus, kemudian di 33 Oktober tercatat 802 kasus. Lalu di 24 Oktober sebanyak 623 kasus dan di 25 Oktober sebanyak 460 kasus. Sedangkan pada saat puncak beberapa waktu lalu, jumlah kasus harian tercatat mencapai 56.000 kasus per hari.
"Memang ini ada angka yang sangat kecil sekali. Perkembangan kasus harian betul-betul turun sangat drastis," kata Jokowi.
Meski begitu, Jokowi mengungkapkan bahwa tren kasus positif Covid-19 di sejumlah negara terpantau mengalami peningkatan hingga dua persen dalam satu pekan belakangan ini. Padahal, 2-3 pekan sebelumnya tren kasus menurun.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas mencotohkan di Eropa kenaikan kasus Covid-19 mencapai 23 persen selama sepekan belakangan, kemudian Amerika Serikat naik 13 persen. Oleh karenanya, dia meminta pemerintah pusat dan daerah tetap harus dalam posisi waspada terhadap bahaya virus SARS-CoV-2 di Tanah Air.
"Inilah yang harus mengingatkan kita bahwa kita harus tetap pada posisi hati-hati, pada posisi waspada, karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian," kata Jokowi.
"Sekali lagi, terjadi tren kenaikan kasus dunia," tegasnya.
Menurut Jokowi, ada tiga hal yang menyebabkan tren kasus Covid-19 meningkat di sejumlah negara. Pertama, relaksasi kegiatan masyarakat yang terlalu cepat dan tidak bertahap.
Kedua, protokol kesehatan yang tak dijalankan dengan disiplin. Ketiga, protokol kesehatan di sekolah-sekolah yang kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
"Tiga hal ini, agar kita semuanya hati-hati, protokol kesehatan di sekolah harus terus dipantau terutama di kantin, kemudian tempat parkir. Saya harapkan bapak ibu gubernur, bupati, wali kota ini perlu diingatkan pada sekolah dan juga perlu pengawasan lapangan sangat diperlukan," tegas Jokowi.
"Sehingga kejadian-kejadian yang ada di negara lain tidak terjadi di sini," pungkasnya.