Situs BSSN Diretas, Anggota Komisi I DPR: Selama Anggaran Minim, Jangan Harap Keamanan Siber Efektif
ERA.id - Anggota Komisi I DPR RI Bobby Rizaldi menyinggung soal anggaran Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang dinilai terlalu kecil. Hal ini menanggapi situs Pusat Malware Nasional (Pusmanas) milik BSSN yang mengalami peretasan sejak Kamis (21/10).
Menurut Bobby, anggaran BSSN saat ini jauh lebih rendah ketimbang saat Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) belum dilebur menjadi BSSN.
"Saya rasa ini karena anggaran BSSN yang terlalu kecil, malah secara fungsi organisasi lebih rendah waktu sebelum Lemsaneg dilebur menjadi BSSN dan ditambahkan fungsi keamanan siber selain enkriptik," kata Bobby kepada wartawan yang dikutip pada Rabu (27/10/2021).
Bobby menegaskan, persoalan anggaran lembaga telik sandi itu penting untuk dibahas. Menurutnya, hal itu bukan hanya menyagkut masalah efisiensi saja tetapi juga efektifitas kerja BSSN ke depannya.
Selain anggaran, Bobby juga menyinggung belum adanya payung hukum yang kuat terkait peran BSSN sebagai koordinator keamanan siber nasional. Menurutnya, jika dua masalah tersebut tidak segera diselesaikan maka keamanan siber tak pernah efektif.
"Jadi selama payung hukum setingkat undang-undang belum ada dan anggaran BSSN minim, jangan harap keamanan siber efektif," tegasnya.
Lebih lanjut, politisi Golkar itu menyarankan agar BSSN segera melakukan penanganan dan memulihkan situs Pusmanas dan juga audit forensik. Dengan begitu, maka masyarakat bisa diyakinkan bahwa BSSN mampu menjaga keamanan siber di Indonesia.
"Sebaiknya langsung segera dilakukan penanganan untuk pemulihan 'deface' website Pusmanas BSSN, agar publik yakin atas kemampuan lembaga yang 'seharusnya' menjaga keamanan siber lembaga-lembaga negara ini. Selanjutnya perlu audit forensik, identifikasi masalahnya," ujar Bobby.
Sebelumnya, situs BSSN diretas oleh pelaku yang mengaku berasal dari Brasil. Tampilan situs resmi itu diubah oleh pelaku yang menggunakan nama theMx0nday.
Dalam pesannya, aksi peretasan itu merupakan balasan untuk hacker asal Indonesia yang menyerang situs milik Brasil.
Juru bicara BSSN Anton Setiawan mengakui, situs Pusmanas mengalami peretasan sejak Kamis (21/10). Hal itu kemudian langsung ditangani oleh Computer Security Incident Response Team (CSIRT) BSSN.
"Benar terjadi (peretasan) tanggal 21 Oktober, tetapi langsung ditangani oleh CSIRT BSSN," kata Anton saat dihubungi ERA.id, Selasa (26/10/2021).
Sejak diretas, situs Pusmanas tidak bisa diakses. Anton mengatakan, saat ini situs tersebut memang sudah tidak digunakan lagi sejak mendapat serangan dari peretas.
"Situs tersebut sudah langsung dinonaktifkan dan tidak digunakan lagi," kata Anton.